Profil Perwira Komandan HUT RI Putu Sucahyadi, Tim Akrobatik AU Lho

Jakarta, IDN Times - Kolonel Penerbang Putu Sucahyadi dipercaya menjadi komandan peringatan HUT ke-76 Indonesia di Istana Merdeka hari ini, Selasa (17/8/2021). Suaranya lantang terdengar di lapangan Istana ketika memberikan instruksi pasukan agar beristirahat atau memberi hormat kepada Merah Putih yang berhasil dikibarkan oleh tim Paskibraka.
Ternyata rekam jejak Putu tidak main-main lho. Berdasarkan keterangan dari MC, ia lahir di Denpasar, Bali pada 9 Oktober 1977. Perwira menengah itu merupakan alumni Akademi Militer Angkatan Udara tahun 1999.
Sehari-hari Putu diketahui menjabat sebagai Asisten Operasi Kosekhanudnas II Makassar, Sulawesi Selatan. Jabatan itu diembannya sejak Oktober 2020 lalu.
Lalu, bagaimana rekam jejak Putu sebelum dipercaya menjadi komandan peringatan detik-detik kemerdekaan RI di Istana Merdeka?
1. Putu Sucahyadi pernah jadi bagian dari Jupiter Acrobatic Team di TNI AU

Kolonel Penerbang Putu sebelumnya merupakan instruktur penerbang dan bagian dari Jupiter Acrobatic Team (JAT). Tim tersebut khusus menampilkan aerobatik milik TNI Angkatan Udara (AU) yang berada dalam pengelolaan Skadron Pendidikan 102. Skadron tersebut merupakan wing pendidikan terbang Lanud Adisucipto dan sudah terbentuk sejak 1996.
Putu merupakan bagian dari tim akrobatik Jupiter yang sempat mengalami kecelakaan saat sedang mengikuti pameran Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA) di Langkawi, Malaysia pada 2015 lalu. Dari delapan jet tempur yang dikirim, dua di antaranya mengalami tabrakan. Beruntung tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.
Kecelakaan tabrakan tersebut terjadi ketika sedang latihan. Sayap dua jet tempur itu tak sengaja saling serempet. Empat pilot berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan kursi pelontar. Alhasil, tim akrobatik Jupiter Indonesia tak jadi tampil dan memutuskan pulang ke Tanah Air.
Meski pernah mengalami kecelakaan, tetapi Komandan Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AU Marsma TNI Asep Adang Supriyadi memutuskan tetap mempertahankan keberadaan pilot jet tempur untuk atraksi akrobatik tersebut.
"The Jupiters tetap akan eksis dan dalam kondisi moril yang tinggi serta akan terus melanjutkan latihan untuk menghadapi event-event berikutnya sebagai wujud eksistensi dan kebanggaan terhadap bangsa Indonesia," kata Asep seperti dikutip dari situs resmi TNI AU, Selasa (17/8/2021).
2. Kolonel Putu sempat menjabat Komandan Pangkalan TNI AU Jenderal Besar Soedirman Purbalingga

Sebelum bertugas di Makassar, Kolonel Putu sempat menjabat sebagai Komandan Pangkalan TNI AU Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga selama satu tahun dan 8 bulan. Ia ditugaskan di sana sejak 2018.
Acara pisah sambut Kolonel Putu sempat dihadiri oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi. Ketika menyampaikan pidato perpisahan, Dyah sempat berharap pejabat TNI AU yang menggantikan Kolonel Putu dapat terus mengawal realisasi pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) Purbalingga.
“Selain mengawal pembangunan Bandara JBS yang merupakan ikon kebanggaan masyarakat Purbalingga, kami berharap sinergitas yang sudah sangat baik terjalin selama ini antara TNI Angkatan Udara, khususnya Lanud J.B. Soedirman dan Pemkab Purbalingga senantiasa terjaga," ujar Bupati Dyah yang dikutip dari situs resmi TNI AU.
Tujuannya, agar kondisi Purbalingga bisa kondusif, aman, dan damai. Lanud JBS kini dialihkan kepentingannya untuk komersial. Maka, di sana turut dibangun Bandara JBS.
Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang pada 2016 lalu mengusulkan agar dibangun bandara di Purbalingga. Direktur Teknik Angkasa Pura II Agus Wialdi mengatakan, kontrak pembangunan bandara dimulai tanggal 17 Juni 2019 dan berakhir 31 Maret 2021 lalu. Nilai kontraknya mencapai Rp245,83 miliar. Hingga pekan ke-82, progres fisik pembangunan mencapai 85,98 persen.
3. Kolonel Putu mulai ditugaskan di Lanud Makassar pada 2020

Sementara, sejak 2020, Kolonel Putu dilantik menjadi Asisten Operasi Kosekhanudnas II Makassar. Tugasnya membantu Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II/Makassar, Marsma TNI Yulianta.
Diutip dari situs resmi TNI AU, Kosekhanudnas bertugas menyelenggarakan dan mengendalikan operasi pertahanan udara di wilayahnya sesuai pembagian tanggung jawab geografis wilayah Hanudnas.
Kosekhanudnas II memiliki wilayah tanggung jawab terhadap pertahanan udara di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah. Sistem yang digunakan Kosekhanudnadnas II saat ini adalah sistem Thales yang merupakan produk buatan Prancis.