Rano: 5 Korban Insiden Sopir MBG Masih Dirawat di RS

- Satu korban masih membutuhkan perawatan khusus. Para korban yang sudah pulang umumnya stabil, sementara lima korban yang masih dirawat memerlukan observasi lebih ketat.
- Para korban diwajibkan kontrol ulang tiga hari setelah pemulangan untuk penanganan optimal. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta diminta memastikan hal ini dilakukan.
- Korban terus dipantau sesuai standar prosedur pemerintah agar seluruh siswa dan guru pulih sepenuhnya. Pemantauan akan terus dilakukan untuk memastikan kondisi para korban.
Jakarta, IDN Times – Dari total 21 korban insiden Mobil Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak puluhan siswa di SDN Kalibaru 01, Jakarta Utara, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno memastikan bahwa hanya lima orang yang masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Mereka terdiri atas empat siswa dan satu guru laki-laki.
“Yang lain sudah boleh pulang, karena memang sebagian masuk di (RSUD) Cilincing, tidak di sini. Nah, di sini ada lima, yaitu yang satu guru, kakinya patah. Insya Allah tadi kita juga sudah ketemu, beliau sadar segala macam, dan insyaallah segera akan operasi. ” ujar Rano di RSUD Koja, Kamis (11/12/2025).
1. Satu korban masih membutuhkan perawatan khusus

Rano mengatakan kondisi para korban yang sudah diperbolehkan pulang umumnya stabil dan hanya membutuhkan pemantauan lanjutan. Sementara lima korban yang masih dirawat memerlukan observasi lebih ketat sesuai hasil pemeriksaan medis.
"Kalau dari empat anak, yang satu memang memerlukan ya perawatan khusus. Mungkin akan besok setelah kondisinya membaik, akan ada tindakan. Karena memang ada impact di wajah, itu memerlukan perawatan yang khusus," ucapnya.
2. Para korban diwajibkan kontrol ulang

Untuk memastikan seluruh korban tetap mendapatkan penanganan optimal, Rano memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mewajibkan kontrol ulang tiga hari setelah pemulangan.
“Saya perintahkan kepada Ibu Kadis (kesehatan), anak-anak itu setelah 3 hari, dia harus kembali ke rumah sakit untuk cek kontrol karena kita juga tidak mau setelah ini kemudian kita lepas, No,” tegasnya
3. Korban masih terus dipantau

Ia memastikan pemantauan korban menjadi bagian standar prosedur pemerintah agar seluruh siswa dan guru pulih sepenuhnya.
"Kita lakukan itu Itu sudah menjadi SOP-nya. Dan kami pasti akan monitor terus," ucapnya.















