Sandiaga Uno Buka Suara soal Isu Batal Jadi Cawapres Ganjar

Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Sandiaga Salahuddin Uno, buka suara soal isu tak menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang.
Sandi justru mempertanyakan apakah dirinya dipilih oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Namun, dia menegaskan tak ingin berspekulasi atas penempatan capres-cawapres 2024.
Sebab, penetapan capres-cawapres 2024 bergantung terhadap keputusan para pimpinan partai politik, termasuk keputusan Megawati Soekarnoputri dan Muhamad Mardiono selaku Plt Ketua Umum PPP.
"Itu semuanya ada di tangan pimpinan partai politik dan tentunya di kerja sama politik PDIP dan PPP, keputusan calon wakil presiden itu akan ditentukan oleh para pimpinan dari gabungan partai politik," kata Sandi dikutip dari keterangan resmi, Selasa (15/8/2023).
1. Sandi sebut tugas mendampingi capres sangat berat

Sandi mengatakan, tugas mendampingi seorang capres sangat berat. Apalagi, kontestasi demokrasi 2024 akan didominasi oleh kalangan muda, yakni generasi milenial dan generasi z yang disebutnya kritis.
"Saya justru memikirkan bagaimana kalau digandeng oleh PDIP untuk menjadi wakil Pak Ganjar, karena tugasnya sangat berat, tugasnya meyakinkan masyarakat bagaimana memilih sebuah gagasan yang berpihak kepada anak-anak muda," ujar Sandiaga.
Dia mengatakan, jika menjadi cawapres, maka dirinya harus mendorong gagasan mengenai persatuan.
"Memilih sebuah gagasan yang berpihak kepada harga-harga murah, memilih sebuah gagasan yang mengedepankan persatuan, bukan pernyataan-pernyataan yang saling menjatuhkan. Ini yang menjadi tugas saya," tutur Sandi.
2. Sandi sebut PPP berjuang untuk anak muda dapat pekerjaan lebih mudah

Sandi menegaskan, dirinya akan tetap fokus pada isu utama, yakni pemulihan ekonomi, percepatan pembangunan, penciptaan peluang usaha dan lapangan kerja. Sehingga, generasi milennial dan z akan lebih mudah memasuki lapangan kerja ke depannya.
"Ini harapan saya akan kita emban, karena keputusan dan kekuasaan itu kan adalah wewenang yang Maha Kuasa, jadi saya nggak mau berandai-andai, saya akan fokus kepada hal-hal yang positif saja untuk menarasikan bahwa apa yang kita tawarkan kepada masyarakat bisa mendapatkan tempat di hati mereka dan mereka akan memilih PPP," tutur Sandi.
"Saya konsepnya kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Itu yang saya junjung," sambung dia.
3. PPP bakal tentukan sikap mundur dari koalisi pendukung Ganjar jika Sandi batal jadi cawapres

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mengambil sikap mundur dari pemberian dukungan bagi Ganjar Pranowo.
Sikap tersebut baru diambil apabila Sandiaga Uno resmi tak dipilih oleh Ganjar menjadi bakal cawapres. PPP sendiri masih meyakini Sandi adalah calon yang terbaik untuk mendampingi Ganjar.
"Ya, disikapinya kalau sudah gak dipilih. Kalau sekarang, kami masih meyakini Pak Sandi adalah calon yang terbaik untuk mendampingi Mas Ganjar," ucap Rommy di Rumah Aspirasi Ganjar, Jakarta Pusat, Minggu (13/8).
PDIP sendiri menyatakan tak masalah jika PPP batal mendukung Ganjar Pranowo untuk menjadi capres di 2024. Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah menegaskan, tak bisa ada paksaan dalam kerja sama politik dengan partai tersebut. Dalam hal ini, dia mengacu pada syarat dari PPP untuk menjadikan Sandi sebagai cawapres Ganjar.
"Monggo, lagi-lagi kan bagi PDIP kerja sama politik itu dasarnya harus kesukarelaan, tidak boleh ada paksaan, apalagi ada ancaman, dan lain sebagainya," kata Basarah.