KTT G20 Sukses Digelar, Jokowi Minta Maaf ke Warga Bali

Selama KTT G20 banyak pembatasan aktivitas di Bali

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta maaf kepada warga Bali lantaran ada sejumlah pembatasan yang berlangsung selama perhelatan KTT G20. Pembatasan itu termasuk banyaknya jalan yang ditutup sehingga menyulitkan mobilitas warga Bali. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyadari hal tersebut, menimbulkan ketidaknyamanan. 

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Bali yang saya tahu terganggu di jalanan karena adanya KTT G20 ini. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas seluruh kejadian di jalan, baik yang menimbulkan kemacetan dan lain-lain," kata Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (18/11/2022). 

Pernyataan itu disampaikan oleh Jokowi sebelum meninggalkan Bali menuju Bangkok, Thailand untuk menghadiri KTT APEC. Demi perhelatan KTT G20, Gubernur Bali merilis Surat Edaran (SE) nomor 35425/SEKRET/2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam rangka penyelenggaraan Presidensi G20. 

Dalam surat tersebut, Gubernur Bali I Wayan Koster memerintahkan agar semua kegiatan sekolah dan perkantoran dilakukan dari rumah pada periode 12-17 November 2022. Hal itu berlaku untuk kegiatan sekolah dan perkantoran di area Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, dan Denpasar Selatan. 

Selain itu, ada pula pembatasan bagi masyarakat untuk mengakses ke sejumlah tempat mulai dari Hotel Apurva Kempinski, ITDC Nusa Dua hingga jalur Tol Bali Mandara pada periode 12-17 November 2022. Sementara, jalur menuju ke Garuda Wisnu Kencana dibatasi pada 15 November 2022 lalu.

Namun, Jokowi tak ikut mengomentari soal pembatasan penyampaian aspirasi masyarakat yang menentang kegiatan KTT G20. Bahkan, sebagian dari mereka ditangkap agar tak berunjuk rasa jelang dan selama KTT G20 digelar. 

Lalu, apa saja hasil positif yang berhasil diperoleh dari penyelenggaraan KTT G20 bagi Indonesia?

1. Jokowi puji panitia karena KTT G20 Bali diapresiasi oleh semua pemimpin negara

KTT G20 Sukses Digelar, Jokowi Minta Maaf ke Warga BaliPresiden Joko "Jokowi" Widodo ketika menyampaikan apresiasi kepada panitia KTT G-20. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada pihak panitia dan pemangku kepentingan atas kerja kerasnya dalam menyiapkan puncak KTT G20 di Bali.

"TNI, Polri, BIN (Badan Intelijen Negara), pemerintah daerah, semua kementerian, semua lembaga, pendukung acara, semua kru hotel, saya melihat manajemen integrasinya, organisasinya di lapangan sangat.. sangat... sangat... sangat rapi," ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan para panitia KTT G20, termasuk Ketua Panitia Luhut Pandjaitan. 

Ia pun berharap, sistem bekerja terintegrasi di masa persiapan KTT G20 bakal mempermudah Indonesia menjadi negara maju. "Tapi, biasanya kita setelah bekerja besar begitu lupa lagi," tutur mantan Wali Kota Solo tersebut yang disambut tawa. 

Ia tak ingin sistem bekerja terintegrasi tersebut hanya terjadi bila Indonesia menjadi panitia dari perhelatan acara internasional. "Mengintegrasikan manajemen dalam sebuah manajemen besar, ekosistem besar yang sering kita lupa," katanya.

Jokowi juga memuji selama perhelatan puncak KTT G20 tidak ada insiden berarti. "Semuanya terlihat rapi, rapi di jalan, rapi di hotel, rapi di pertemuan summit-nya, rapi di acara makan malamnya, rapi di acara hutan mangrove. Seluruh kepala negara menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia," ujarnya lagi. 

Baca Juga: Jokowi: G20 Bali Hasilkan Deklarasi Meski Sempat Diragukan!

2. Jokowi turut memuji karena tidak turun hujan selama acara

KTT G20 Sukses Digelar, Jokowi Minta Maaf ke Warga BaliPresiden Amerika Serikat, Joe Biden tiba di lokasi KTT G20 disambut oleh Presiden Jokowi pada Selasa (15/11/2022). (youtube.com/Kemkominfo TV)

Lebih lanjut, Jokowi juga memuji tim panitia yang berhasil melakukan rekayasa cuaca dengan baik. Sehingga, acara makan malam di Garuda Wisnu Kencana berjalan dengan lancar. Padahal, informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, pada Selasa 15 November 2022 bakal turun hujan. 

"BMKG terima kasih. Yang bawa pesawat di atas, saya juga tahu, saya ucapkan terima kasih," kata Jokowi. 

Ia pun menyadari ada pesawat yang ikut terlibat dalam rekayasa cuaca. Sehingga hujan baru turun setelah acara KTT G20 berakhir. "Inilah yang namanya berkah," tutur dia. 

3. Indonesia berhasil menggalang dana untuk penanganan pandemik di masa mendatang

KTT G20 Sukses Digelar, Jokowi Minta Maaf ke Warga BaliPresiden Joko Widodo (tengah) disaksikan Perdana Menteri India Narendra Damodardas Modi (kiri) dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni (kanan) membuka secara resmi KTT G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). (ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra)

Salah satu capaian terbaik Indonesia melalui KTT G20 Bali yakni berhasil mendorong semua negara anggota untuk menyetujui adanya pembentukan dana pandemik yang nilainya US$1,5 miliar atau setara Rp21 triliun. 

Dana Pandemik ini dibentuk oleh menteri keuangan dan menteri kesehatan negara-negara G20 di bawah presidensi/kepemimpinan Indonesia tahun ini. Presiden Jokowi yang hadir secara virtual menyampaikan, Dana Pandemik menjadi upaya dunia memperkuat arsitektur kesehatan global terutama melalui mekanisme pembiayaan yang kuat dan dapat diandalkan, sehingga dunia dapat lebih baik mencegah dan menanggulangi pandemik di masa mendatang.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyambut baik langkah sejumlah negara anggota G20 dan negara nonanggota G20 serta lembaga filantropi yang telah menyampaikan komitmennya berkontribusi di Dana Pandemik.

Dana Pandemik yang telah terkumpul sekitar Rp21,7 triliun berasal dari kontribusi 15 negara dan tiga lembaga filantropi. Jumlah itu kemungkinan terus bertambah mengingat Australia, Prancis, dan Arab Saudi juga menyampaikan komitmennya untuk berkontribusi di Dana Pandemik.

Namun, Jokowi menyampaikan komitmen dana yang dihimpun saat ini belum cukup. Dia berkata, hasil studi Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan dunia membutuhkan kurang lebih 31,1 miliar dolar AS tiap tahunnya agar dapat lebih baik mencegah dan merespons ancaman pandemi di masa depan.

Baca Juga: Rahasia Jokowi Cegah Hujan Tanpa Pawang Hujan Saat Gala Dinner G20

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya