Profil Jakarta International Stadium, Lokasi Kampanye Akbar AMIN

JIS dipilih jadi lokasi kampanye karena peninggalan Anies

Jakarta, IDN Times - Paslon nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sejak awal sudah membidik Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara sebagai titik kampanye akbar pamungkas di pemilu 2024. Anies mengatakan alasan memilih JIS sebagai lokasi kampanye penutup lantaran bangunan megah tersebut rampung di bawah kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

"Kenapa pilih JIS ya karena itu dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta. Kami ingin mengirimkan pesan dari awal bahwa negeri ini memiliki orang-orang hebat. Orang-orang hebat itu sanggup membuat bangunan semegah JIS tanpa menggunakan tenaga kerja asing," ujar Anies ketika berdialog dengan Bachtiar Nasir dan dikutip pada Jumat (9/2/2024). 

Sehingga, pesan yang ingin ia sebarkan yaitu semua bangunan infrastruktur mampu dibangun dengan kekuatan sendiri. "Kita punya kemampuan, tinggal kesempatannya diberikan atau tidak. Gunakan JIS itu untuk gerakan semua," tutur dia lagi. 

Bangunan stadion yang sehari-hari digunakan oleh Persija Jakarta itu, diresmikan secara resmi oleh Anies pada 24 Juli 2022 lalu. Sementara, soft launching JIS sudah dilakukan sejak April 2022. 

Dalam peresmiannya, Anies mengatakan bahwa janjinya untuk membangun stadion khusus bagi warga DKI Jakarta sudah ditepati. Selain sebagai perhelatan acara sepak bola, JIS kini juga dimanfaatkan untuk acara-acara yang bersifat hiburan seperti konser musik. 

Apa saja keistimewaan JIS dibandingkan stadion lain yang ada di Indonesia?

1. JIS dulu dibangun di atas lahan Taman Bersih, Manusiawi dan Berwibawa (BMW)

Profil Jakarta International Stadium, Lokasi Kampanye Akbar AMINIlustrasi Jakarta International Stadium (JIS).(www.instagram.com/@jakartastadium)

Cikal bakal pembangunan JIS sesungguhnya sudah dimulai sejak 2008 lalu. Gubernur DKI Jakarta ketika itu, Fauzi Bowo mengatakan bahwa DKI membutuhkan stadion untuk memajukan bidang olahraga di Jakarta. 

JIS berdiri di lahan bekas Taman Bersih, Manusiawi dan Berwibawa (BMW). Gubernur ke-12 DKI Jakarta, Wiyogo Atmodarminto lah yang mempopulerkan sebutan Taman BMW. Total luas kawasan JIS mencapai 66,6 hektare. Sejak 2008 lalu menjadi aset milik Pemprov DKI Jakarta. 

"Saya setuju dengan pengembangan stadion itu. Namun kita juga akan membangun stadion berkapasitas besar di lahan bekas taman BMW di Jakarta Utara," ujar Fauzi ketika itu seperti dikutip dari kantor berita ANTARA

Kemudian tahun 2009 tahap perencanaan pembangunan dimulai. Lalu, dilanjutkan sampai 2011. Stadion sepak bola yang akan dibangun itu semula berkapasitas sekitar 40 ribu penonton.

Selain itu, semula area di sana juga memiliki lapangan voli pasir dan sepak bola pasir untuk acara resmi, serta dua lapangan terbuka yang dibangun untuk masyarakat umum.

Stadion berstandar Internasional ini dirancang akan memiliki jalur lari, sepeda, dan wisata air. Selain itu ruang terbuka hijau dan resapan air juga tersedia untuk mengurangi banjir.

Baca Juga: Ini Susunan Acara Kumpul Akbar Anies-Muhaimin di JIS Besok

2. Anies mulai bangun JIS pada 2019 dan memakan biaya Rp4 triliun

Profil Jakarta International Stadium, Lokasi Kampanye Akbar AMINAnies Baswedan datang ke JIS. (Dok. Istimewa)

Sementara, Anies melanjutkan pembangunan stadion tersebut dengan nama JIS pada 2019 lalu. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengakui peran gubernur-gubernur sebelumnya dalam proyek tersebut. 

Anies menugaskan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk melaksanakan proyek tersebut. Pembangunannya ditangani oleh tiga kontraktor, meliputi Wika Gedung, PT PP, dan Jaya Konstruksi. Ketiganya memenangkan lelang tender yang memakan waktu 40 hari mulai Naret 2019. 

Direktur Konstruksi JIS PT Jakpro Iwan Takwin menyatakan bahwa ketiga kontraktor sudah bekerja sejak Agustus 2019 untuk menyelesaikan item utama sesuai rancangan. Pembangunan JIS diperkirakan memakan waktu hingga 26 bulan. Stadion itu pun ditargetkan rampung dibangun pada Oktober 2021. 

Sedangkan, biaya yang digelontorkan untuk pembangunan tersebut mencapai Rp4 triliun. 

3. JIS dibangun dengan mengusung konsep keberlanjutan

Profil Jakarta International Stadium, Lokasi Kampanye Akbar AMINKondisi JIS di Piala Dunia U-17 2023. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Dikutip dari situs Indonesia Baik yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, JIS dibangun dengan mengusung konsep keberlanjutan (sustainability) dan mendapatkan sertifikat Green Building Grade Platinum. Prinsip ramah lingkungan tersebut digadang-gadang diterapkan pertama kali di sebuah stadion di Indonesia. 

Rumput stadion utama dan lapangan untuk latihan memanfaatkan hybrid turf yang mampu menyerap lebih banyak air. Karena keunggulannya itu, JIS dapat digunakan untuk 1.000 jam pertandingan.

Direktur Utama PT JakPro Iwan Takwin mengatakan penggunaan kombinasi 95 persen rumput alami Zoysia matrella dan 5 persen rumput sintetis menjadikan lapangan JIS lebih tahan lama. Perawatan rumput dengan alat penggerak lampu ultraviolet (UV) secara rutin dilakukan dengan mobilitas tinggi. Alat yang memiliki roda itu dinamakan mobile lighting grass growth. 

Ia pun menegaskan fasilitas pendukung JIS siap digunakan untuk kompetisi olahraga berskala internasional. Fasilitas yang dimaksud, seperti atap buka-tutup, rumput hibrida, dan bangku cadangan.

Selain itu, juga terdapat ruang pelatih, ruang VVIP, ruang ganti pemain, ruang pijat pemain, dan jacuzzi sudah bisa dipakai jauh-jauh hari. 

"JIS sudah siap dengan sejumlah fasilitas pendukung pertandingan sepak bola sejak jauh-jauh hari," ujar Iwan seperti dikutip dari kantor berita ANTARA

Baca Juga: Kapten Syaugi: Tak Usah Pikirkan Tiket, Langsung Saja Datang ke JIS

4. JIS masuk ke dalam daftar 10 stadion berkapasitas penonton besar di Asia

Profil Jakarta International Stadium, Lokasi Kampanye Akbar AMINJIS, Jakarta Utara (instagram.com/pratamas7s)

JIS sendiri dibangun dengan sanggup menampung hingga 82 ribu penonton. Jumlah ini lebih besar dibandingkan kapasitas Gelora Bung Karno yang sanggup menampung 77 ribu orang.

Lantaran hal tersebut, JIS masuk ke dalam daftar 10 stadion terbesar se-Asia. Kapasitas penontonnya bahkan melebihi kapasitas Beijing National Stadium, China (80 ribu orang) dan Shah Alam Stadium, Malaysia (80.372 orang). 

5. Meski punya kapasitas penonton besar, JIS tak miliki kantong parkir yang cukup

Profil Jakarta International Stadium, Lokasi Kampanye Akbar AMINilustrasi KRL ke JIS (dok. KAI Commuter)

Salah satu hal yang dikritik dari pembangunan JIS yakni kapasitas parkir kendaraan pribadi yang tidak memadai. Komplek JIS hanya sanggup menampung 1.200 kendaraan pribadi. Semula pembatasan kantong parkir itu sengaja dilakukan dengan harapan masyarakat pindah menggunakan layanan transportasi umum. 

Namun, nyatanya layanan transportasi umum untuk mencapai kawasan JIS di Jakarta Utara juga tidak memadai. Transportasi publik yang tersedia menuju JIS adalah Kereta Rel Listrik (KRL) yang layanannya berakhir di Stasiun Ancol.

Dari sana, penumpang bisa melanjutkan perjalanan menggunakan mikrotrans Jaklingo. Pemprov DKI Jakarta mengatakan bahwa JIS rencananya akan dilayani tiga moda transportasi umum, yakni Bus Transjakarta, Kereta Rel Listrik (KRL), dan kereta ringan atau Light Rail Transir (LRT). Namun, pembangunan sistem transportasi terintegrasi itu baru ada di fase awal.

"Kami akan dorong penuntasan stasiun KRL terlebih dahulu. Saat ini sedang dibangun stasiun sementara di JIS. Kami harapkan tahun 2024 stasiun sementara ini bisa berfungsi,”ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota pada Februari 2023. 

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Mohamad Aria

Berita Terkini Lainnya