Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

SBY Tegaskan Kader Demokrat Harus Dahulukan Negara Daripada Partai

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY saat menunggu para kadernya datang ke kediamannya, Minggu (23/2/2025). (Linna Susanti/IDN Times).
Intinya sih...
  • SBY menekankan pentingnya mengutamakan kepentingan negara daripada partai dalam silaturahmi dengan kader Demokrat
  • Ia menceritakan sejarah perjuangan Partai Demokrat, termasuk pembentukan partai setelah ia dipecat dari pemerintahan
  • SBY mengenang perannya dalam reformasi ABRI pasca-krisis 1998 dan menegaskan prinsip bahwa militer harus tunduk pada sistem pemerintahan sipil

Bogor, IDN Times - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, agar seluruh kader partainya selalu mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan partai. 

SBY menyampaikan hal ini dalam silaturahmi dengan para kader Demokrat di rumahnya,  Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025), jelang kongres ke-6 partai berlambang Mercy itu, yang berlangsung pada 24-25 Februari 2025. 

Ia mengingatkan pentingnya menjaga komitmen perjuangan besar untuk negara dan rakyat, serta menghindari kecenderungan mengutamakan partai di atas segalanya.

"Saya sampaikan agar perjuangan Partai Demokrat ke depan perjuangan besar kita yang utama, tentunya untuk negara dan rakyat dan perjuangan besar lainnya, lalu untuk partai jangan di balik, negara dulu baru partai, ini nilai yang kita anut sejak Partai Demokrat berdiri," tegas SBY.

1. SBY ceritakan sejarah pembentukan Demokrat setelah dirinya dipecat

Para kader Demokrat saat bersilaturahmi ke kediaman Ketua Majelis Tinggi partainya, SBY di Puri Cikeas, Bogor, Minggu (23/2/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Dalam kesempatan tersebut, SBY menceritakan sejarah perjuangan Partai Demokrat, termasuk pembentukan partai yang berawal dari masa-masa sulit setelah dirinya dipecat dari pemerintahan. 

SBY mengungkapkan bahwa gagasan mendirikan Partai Demokrat muncul dari percakapan dengan almarhum Reza Rumangkang, yang menyarankan untuk mendirikan partai politik sebagai wadah perjuangan dalam demokrasi.

2. Berjuang dari masa krisis 1998 hingga pembentukan Partai Demokrat

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY saat menerima silaturahmi kadernya di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Minggu (23/2/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

SBY juga mengenang peran penting dirinya dalam reformasi ABRI pasca-krisis 1998, yang melibatkan TNI dan Polri. 

Sebelum menjabat sebagai menteri, SBY terlibat dalam mengatasi krisis nasional tersebut, termasuk reformasi di tubuh ABRI yang merupakan bagian dari reformasi besar di Indonesia. 

Ruang di Cikeas, yang menjadi saksi bisu perjalanan politiknya, kini menjadi simbol perjuangan untuk negara dan rakyat.

"Kewajiban ini (reformasi ABRI) kami lakukan dengan banyak waktu yang saya gunakan, terutama malam hari atau hari libur di tempat ini," ungkap SBY. 

3. Perjuangan di militer dan politik

Kader Demokrat silaturahmi ke rumah SBY di Puri Cikeas, Minggu (23/2/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

SBY mengingatkan bahwa meskipun dirinya pernah menjabat di dunia militer, dia selalu memegang teguh prinsip bahwa militer harus tunduk pada sistem pemerintahan sipil. 

Ia menceritakan, saat aktif di TNI ia bersama koleganya mengusung reformasi besar, termasuk dalam politik, dengan tujuan memperjuangkan Indonesia yang lebih baik. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us