Semakin Parah, Kabut Asap Kini Jadi Kabut Beracun

Kabut asap kini bukan lagi menjadi fenomena alam biasa, namun telah menjadi bencana yang mematikan. Pasalnya, kabut asap tersebut mengandung zat berbahaya yang mau tak mau dihirup oleh warga yang terkena bencana ini.

“Kami berada dalam kondisi yang tidak mudah. Kami bekerja dan hidup di tempat ini, dan kami tidak bisa lari. Kami memakai masker, tapi masker tidak bisa lagi menyaring udara. Kami tinggal di dalam rumah, tapi rumah pun juga dipenuhi asap” jelas Ari Rika, Penyiar Evella FM dari Palangkaraya, seperti dilansir BBC Indonesia.

Kalau kamu belum tahu, Palangkaraya sudah diselimuti asap selama dua bulan lebih lho! Indeks Partikulat juga masih dalam kondisi yang naik turun, bahkan pernah mencapai 2000. Menurut panduan BMKG, angka 350 saja sudah berbahaya. Bayangkan Indeks Partikulat sudah mencapai angka 2000! Berati kondisi udara sudah sangat buruk untuk dihirup.

Pak Simson, seorang penjual sayur dari Desa Pulau Keladan menyatakan, “Kami cari napas saja susah. Kami yang jual-jualan ini jadi sedih. Pembeli semakin menurun. Pendapatan kami tidak sebesar tahun lalu,” seperti dilansir BBC Indonesia.

Jadi bayangkan kalau udara yang biasanya kamu hirup itu adalah racun. Apa kamu bisa menghitung berapa banyak racun yang masuk ke tubuh warga Kalimantan selama bencana asap ini berlangsung?