Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siswa SMK di Bekasi Jadi Korban Bullying hingga Kritis

Ilustrasi Bully
Ilustrasi Bully (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • AAI siswa korban bullying di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi mengalami patah rahang dan luka serius
  • Keluarga AAI mengeluarkan biaya besar untuk perawatan pasca-operasi
  • Korban belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya belum stabil
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bekasi, IDN Times - Siswa 16 tahun kelas 10 berinisial AAI menjadi korban bullying atau perundungan saat sekolah di SMK Negeri 1 Cikarang Barat. Mirisnya, aksi perundungan tersebut diduga dilakukan belasan kakak kelas korban.

Ayah korban, Indra Prahasta, 41 tahun, menceritakan peristiwa itu terjadi saat AAI sedang istirahat sekolah pada Selasa, 2 September 2025 siang. Saat itu, korban dipanggil sejumlah kakak kelasnya dan dibawa ke lapangan bola yang berlokasi tepat di belakang gedung sekolah.

Setelah tiba di lapangan, AAI dipaksa berjongkok dengan wajah menatap ke atas. Setelah itu, korban langsung dipukul secara bergantian oleh belasan kakak kelasnya itu.

“Mereka berjejer, mukulin anak saya satu per satu. Satu orang bisa mukul sampai delapan kali. Setelah selesai, bergeser, lalu giliran lain,” katanya kepada jurnalis, Kamis (18/9/2025).

1. Korban mengalami patah rahang

Bullying siswa sekolah di Bekasi
Ayah korban, Indra Prahasta (41). (Istimewa)

Indra menjelaskan, AAI mengalami luka yang cukup serius. Dari hasil rontgen, korban mengalami patah rahang sebelah kiri dan terdapat robekan di rongga mulut.

AAI juga sempat menjalani operasi bedah mulut di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi pada Jumat, 5 September 2025. Pasca-operasi, AAI masih merasakan mual hingga muntah-muntah.

“Kondisinya sekarang masih lemah. Untuk makan dan minum hanya bisa lewat selang. Berat badannya turun, sering mual dan muntah. Kalau banyak bicara, tenggorokannya sakit dan kadang muntah,” ungkap Indra.

2. Keluarga AAI mengeluarkan biaya untuk perawatan

Bullying siswa di Bekasi
Korban bullying di Bekasi. (Istimewa)

Selain luka yang dialami AAI, pihak keluarga juga harus mengeluarkan uang untuk biaya pengobatan korban hingga perawatan pasca-operasi. Bahkan, AAI harus meminum susu untuk menggantikan makanan yang dikonsumsi melalui selang.

“Satu dus susu harganya Rp100 ribu, sehari bisa habis dua dus. Itu kami tanggung sendiri,” tutur Indra.

Indra telah melaporkan peristiwa perundungan tersebut ke Polsek Cikarang Barat pada Kamis, 4 September 2025, dengan nomor laporan LP/B/ /842/IX/2025/SPKT/RESKRIM/Cikbar/Restro Bekasi/PMJ.

3. Korban belum bisa dimintai keterangan

Kepolisian
Ilustrasi lapor polisi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Sementara, Kapolsek Cikarang Barat, AKP Tri Baskoro Bintang Wijaya, membenarkan orang tua AAI telah melaporkan kasus bullying tersebut. Namun, pihaknya belum mendapatkan informasi dari korban lantaran kondisi AAI masih belum stabil.

"Korban belum bisa memberikan keterangan karena kondisinya masih belum sehat," kata Bintang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Dirut Garuda Temui Menteri Haji dan Umrah, Bahas Layanan Jemaah 2026

18 Sep 2025, 20:42 WIBNews