Spesifikasi Super Tucano, Pesawat dari Brasil yang Alami Kecelakaan

Jakarta, IDN Times - Insiden jatuhnya dua pesawat Super Tucano milik TNI Angkatan Udara (AU) pada Kamis (16/11/2023) membuat gempar publik. Sebab, dua pesawat itu masih layak terbang ketika digunakan untuk misi udara. Dari insiden itu, TNI AU kehilangan empat pilot yang selama ini menjadi andalannya.
"Kepala Staf TNI Angkatan Udara mengucapkan turut berduka cita kepada prajurit terbaik TNI AU yang gugur dalam melaksanakan tugas. Semoga perjuangan dan amal ibadah almarhum diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa," demikian ujar KSAU, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di dalam keterangan tertulis pada Jumat (17/11/2023).
Keempat pilot yang gugur saat bertugas yakni Kolonel (Pnb) Subhan, Kolonel (Adm) Widiono Hadiwijaya, Letkol (Pnb) Sandhra Gunawan dan Mayor Pnb Yuda Anggara Seta. Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Agung Sasongkojati, mengatakan dua pesawat Super Tucano jatuh ketika tengah melakukan misi profisiensi Formation Flight.
"Sementara, untuk penyebab terjadinya kecelakaan, masih dalam proses penyelidikan," ujar Agung di dalam keterangan tertulis.
Agung menyatakan EMB 314 Super Tucano merupakan pesawat latih lanjut yang masih muda. Super Tucano dengan nomor ekor TT-3103 mulai bergabung di TNI AU pada 2 Februari 2012. Sedangkan, pesawat dengan nomor ekor TT-31111 bergabung pada 23 November 2015.
1. Super Tucano bisa dipakai antisipasi perang gerilya

Super Tucano yang dimiliki oleh TNI AU merupakan produksi Embraer Brasil. Pesawat ini menggendong mesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop. Dengan mesin tersebut, Super Tucano bisa melaju hingga 590 kilometer per jam dengan ketinggian 35 ribu kaki.
EMB 314 Super Tucano juga merupakan pesawat latih lanjut yang memiliki kemampuan COIN (Counter Insurgency). Dia adalah pesawat anti perang gerilya.
"Pesawat juga sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3g," begitu penjelasan TNI AU di akun media sosialnya yang dikutip pada Jumat (17/11/2023).
2. Indonesia memiliki 16 pesawat Super Tucano dari Brasil

Indonesia membeli pesawat Super Tucano dari Embraer, Brasil. Total, ada 16 pesawat yang dibeli oleh pemerintah. Kemudian pesawat itu ditempatkan di Skadron 21 Abdulrachman Saleh, Malang.
Mengutip dari laman Aero Corner, harga satu unit pesawat Tucano EMB-314 mencapai 18 juta dolar Amerika serikat atau setara Rp280,15 miliar (kurs saat ini Rp 15.560).
3. Pesawat Super Tucano juga dapat dioperasikan saat patroli perbatasan

Super Tucano EMB-314 mengandalkan mesin tunggal Embraer untuk melakukan tempur taktis close air support bagi bantuan pasukan infanteri maupun kavaleri. Pesawat ini memiliki kemampuan menjejak posisi musuh dengan cepat serta memiliki kemampuan penghancur. Super Tucano dilengkapi dua senapan mesin serta lima hardpoint di sayap dan fuselage untuk mengangkut rudal, roket, atau bom seberat 1,5 ton.
Selain sebagai pesawat latih tingkat dasar dan lanjutan, Super Tucano juga dapat dioperasikan sebagai pesawat patroli perbatasan dan operasi penumpasan pemberontakan.