Sultan HB X: Makam Longsor Karena Perencanaan Tidak Cermat

Bantul, IDN Times - Calon makam Sultan HB X turut longsor saat hujan lebat yang berlangsung pada Minggu malam (17/3). Akibat kejadian tersebut tiga rumah tertimbun material longsoran dan mengakibat 3 orang meninggal dunia.
1. Tanah lempung menyerap air dan mudah longsor pada kemiringan tertentu

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X mengatakan struktur tanah di Bantul bagian timur, termasuk kawasan makam, merupakan tanah lempung yang sebelumnya tanah kosong. Pembangunan tembok makam baru membuat ruang semakin mengecil dan diperparah curah hujan tinggi.
"Tanah lempung itu menyerap air dan kemiringan cukup tinggi sehingga begitu aus maka longsor terjadi. Itu pendapat saya yang bukan ahlinya, ya," ucap Sri Sultan HB X, Jumat (22/3).
2. Longsor di makam karena tak cermat dalam perencanaan

Kejadian longsor pada makam, kata Sultan, secara teknis karena tidak cermatnya dalam merencanakan.
"Seharusnya dari awal sudah dikasih tebing, apakah langsung beton atau terasering. Itu masalah teknis," ucapnya.
3. Perlu adanya penelitian untuk identifikasi yang membahayakan masyarakat

Atas kejadian tersebut, Sultan mengingatkan perlu adanya penelitian untuk mengidentifikasi tanah yang rawan longsor, sebab Bantul timur bertanah lempung.
Penelitian seperti ini pernah dilakukan oleh Pemda DIY dan Fakultas Geologi UGM terkait identifikasi tempat-tempat di Kulon Progo yang mudah longsor dengan kemiringan tertentu. Karena tanah di Kulon Progo terdiri dari pasir, batu dan krikil.
"Nah, perkara nantinya akan ditersering, penduduk dipindahkan nanti bisa dibicarakan belakang. Tapi yang penting sudah dilakukan identifikasi kira-kira yang membahayakan masyarakat di mana saja," ujarnya.

















