Survei: Pengemudi Ojol Lebih Suka Potongan 20 Persen untuk Promo

- Survei melibatkan 1.623 mitra pengemudi onlineMeski perdebatan soal potongan komisi aplikator masih ramai, survei PPPI melibatkan 1.623 mitra pengemudi Gojek aktif di beberapa kota.
- Potongan untuk promo pelanggan dan insentif81 persen pengemudi nilai stabilitas pendapatan harian lebih penting, sementara 77,8 persen tahu alasan aplikator menetapkan potongan komisi 20 persen.
- Sebanyak 72,9 persen pengemudi menganggap promo menunjang penghasilan72,9 persen pengemudi anggap promo sangat penting untuk menunjang penghasilan, terutama bagi yang online lebih dari 8 jam sehari.
Jakarta, IDN Times – Industri transportasi online di Indonesia terus tumbuh pesat. Data Institut Teknologi Bandung (ITB) mencatat, pada 2022 sektor ini menyumbang Rp382,62 triliun atau 2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Jumlah mitra pengemudi kini mencapai sekitar 4 sampai 5 juta orang.
“Sejak pertama kali hadir pada 2010, sektor ini berkembang pesat dan kini melibatkan sekitar 4 sampai 5 juta mitra pengemudi,” tertulis Managing Director Public Policy Institute (PPPI), Ahmad Khoirul Umam dikutip, Rabu (1/10/2025).
1. Survei melibatkan 1.623 mitra pengemudi online

Meski begitu, perdebatan soal potongan komisi aplikator terhadap pengemudi masih ramai. Untuk itu, PPPI melakukan survei pada 23 sampai 26 September 2025 menggunakan metode purposive sampling melibatkan 1.623 mitra pengemudi Gojek aktif di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.
“Survei ini dilaksanakan dengan pengawasan ketat dari tim peneliti PPPI, dan melibatkan mitra pengemudi yang memiliki jam online minimal 4 jam per hari,” tulis Ahmad Khoirul Umam.
2. Potongan untuk promo pelanggan dan insentif

Hasil survei menunjukkan 81 persen pengemudi menilai stabilitas pendapatan harian lebih penting ketimbang pendapatan per order. Selain itu, 77,8 persen pengemudi mengaku tahu alasan aplikator menetapkan potongan komisi 20 persen.
“Potongan itu digunakan untuk promo pelanggan, insentif bagi mitra, biaya pemeliharaan aplikasi Gojek, dan manfaat tambahan lainnya seperti diskon perawatan kendaraan, sembako, paket data, dan lain-lain,” katanya.
3. Sebanyak 72,9 persen pengemudi menganggap promo menunjang penghasilan

Temuan lain menyebut 72,9 persen pengemudi menganggap promo sangat penting untuk menunjang penghasilan, terutama bagi yang online lebih dari 8 jam sehari. Sebanyak 60,8 persen responden juga lebih memilih potongan 20 persen dengan promo ketimbang 10 persen tanpa manfaat tambahan.
“Secara umum, pengemudi ternyata tidak semata-mata menolak potongan komisi 20 persen. Justru mayoritas mereka memahami bahwa komisi itu akan kembali lagi kepada mereka dalam bentuk promo pelanggan, insentif, maupun manfaat tambahan lainnya,” ujar Ahmad.
4. Ada 22,2 persen mengaku tidak tahu

Peneliti PPPI, Annisa Rizkiayu Leofianti, menegaskan transportasi online telah menjadi katalis ekonomi digital Indonesia. Stabilitas pendapatan, efektivitas promo, dan transparansi skema komisi dinilai penting untuk kebijakan publik yang adil bagi pengemudi.
“Memang mayoritas mitra pengemudi, sebesar 77,8 persen, terutama yang sudah lama bergabung dan memiliki jam online per harinya tinggi, sudah memahami fungsi potongan komisi tersebut. Tapi masih ada sekitar 22,2 persen, yang mengaku tidak tahu,” ujar Annisa.