Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Susi Pudjiastuti: Bukan Cuma Indonesia yang Gagap pada Virus Corona

ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

Jakarta, IDN Times - Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019 Susi Pudjiastuti berpendapat bukan hanya Indonesia, yang pemerintah dan masyarakatnya gugup dan gagap menghadapi virus corona atau COVID-19. Pandemik mematikan ini juga melanda negara-negara lain di dunia.

"Saya pikir seluruh dunia, pemimpin besar pun semua pada gugup, gagu, dan tidak tahu apa yang terbaik di titik awal. Kita tidak tahu dampaknya setiap hari bertambah, berbeda. Membuat action dan adjustment-nya harus berbeda," kata Susi kepada IDN Times, Minggu (24/5).

1. Virus corona membuat dunia bisnis terhambat

Warga melintas di depan toko Sarinah yang tutup, di Jakarta, Selasa (7/4/2020). Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah resmi menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta dalam rangka percepatan penanganan COVID-19, penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/239/2020. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Menurut Susi pandemik COVID-19 cukup memukul dunia bisnis. Sebab, virus ini tidak hanya berdampak pada krisis kesehatan seperti flu Spanyol atau krisis moneter 1998 yang tak berpengaruh global, melainkan berdampak pada kedua aspek itu dan berlaku secara global.

"Saya gak bilang ambruk, tapi itu sangat sulit," kata dia.

2. Virus corona dinilai membawa efek domino

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Akibat virus corona, seluruh negara tengah dipusingkan dengan tingginya angka pengangguran, termasuk Indonesia. Bahkan, negara seperti Amerika Serikat dan Tiongkok juga menghadapi dengan berat.

Susi meyakini virus corona akan berdampak domino dalam berbagai hal, termasuk bisnis, dan akan membentuk normal baru dalam aspek kehidupan.

"Yang pasti dari sikap personal akan berubah. Kita harus jaga kebersihan, pakai masker mau tidak mau, karena itu satu-satunya aksi langsung yang melindungi alat bernapas kita," ujar dia.

3. Susi terapkan protokol kesehatan dengan ketat

Ilustrasi (Dok.IDN Times/Istimewa)

Demi mencegah penyebaran COVID-19, Susi pun menerapkan protokol kesehatan ketat di lingkungannya. Sebab, ada sekitar 30 pekerja yang sudah tidak pergi bekerja selama beberapa bulan terakhir.

"Ada yang keluar lima orang itu rutin rapid test seminggu sekali, karena kita tidak mau dia membawa kan," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us