Begini Arahan Presiden Jokowi soal Vaksinasi Berbayar 

Pemerintah jamin program vaksin gratis tetap ada

Jakarta, IDN Times - Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) Abetnego Tarigan mengatakan, menurut arahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo, vaksin mandiri/individu berbayar hanyalah opsional, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena program vaksin gratis dari pemerintah tetap ada.

“Adanya Vaksin Gotong Royong ini hanya opsi saja kepada masyarakat. Jadi bukan menggantikan atau mengurangi vaksin gratis,” kata Abetnego saat dihubungi IDN Times, Selasa (13/7/2021).

“Jadi bila masyarakat tidak mau dengan vaksin Gotong Royong tersebut, tidak usah khawatir karena akses terhadap vaksin gratis tetap ada,” ujarnya, lagi.

Baca Juga: Vaksinasi Gotong Royong Disebut Justru Memperlambat Herd Immunity

1. Keputusan pencabutan vaksin Gotong Royong berbayar di tangan Kementerian BUMN dan Kemenkes

Begini Arahan Presiden Jokowi soal Vaksinasi Berbayar (Menteri BUMN Erick Thohir) ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Mengenai gelombang penolakan masyarakat terhadap vaksin berbayar, Abetnego menyerahkan seluruhnya kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Kesehatan, apakah akan mencabut program ini atau tidak.

“Soal apakah dicabut atau tidak, sebaiknya ditanyakan langsung ke Kemenkes dan Kementerian BUMN,” ucap dia.

2. Jokowi ingin persiapan logistik, SDM, hingga titik tempat vaksinasi terus dikembangkan

Begini Arahan Presiden Jokowi soal Vaksinasi Berbayar (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Abtnego menjelaskan, meskipun ada program vaksin mandiri berbayar, namun program vaksin gratis dari pemerintah tetap berjalan. Sebab, Presiden Jokowi sudah menargetkan 2 juta vaksinasi per hari pada Agustus tahun ini.

“Presiden juga sudah menyampaikan agar terus dieskalasi dari 1 juta per hari terus dinaikkan menjadi 2 juta, dan selanjutnya 3 juta per hari di bulan-bulan mendatang. Penyiapan logistik dan SDM dan titik tempat vaksinasi sedang terus dikembangkan,” terangnya.

3. Menkes tegaskan vaksin Gotong Royong berbayar dimulai saat vaksin gratis sudah masif

Begini Arahan Presiden Jokowi soal Vaksinasi Berbayar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin telah menegaskan Vaksin Gotong Royong berbayar untuk individu hanya sebagai opsional. Dia mengatakan, program vaksin mandiri berbayar akan dimulai apabila program vaksin gratis pemerintah telah masif.

“Sebagai informasi, ini juga akan dimulai di saat di mana vaksin pemerintah sudah mulai masif jumlahnya,” kata Budi dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/7/2021).

Budi menjelaskan alasan pemerintah mengambil keputusan untuk memperluas program vaksinasi melalui individu atau berbayar. Menurut dia, keputusan itu diambil karena banyak pengusaha yang belum bisa mendapatkan akses melalui program vaksin Gotong Royong dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).

“Jadi, ada beberapa misalnya perusahaan-perusahaan pribadi atau perusahaan-perusahaan kecil itu juga mereka mau mendapatkan akses ke vaksin Gotong Royong, tetapi belum bisa masuk melalui programnya Kadin, itu dibuka,” terang Menkes.

Selain itu, menurut Budi, vaksinasi mandiri juga dibuka bagi warga negara asing yang tinggal di Indonesia dan ingin mendapatkan vaksinasi. Terutama bagi mereka yang berkecimpung di dunia usaha.

“Ada juga beberapa warga negara asing yang juga sudah tinggal di Indonesia, sudah berusaha di Indonesia, beraktivitas itu di bidang seni atau beraktivitas di bidang kuliner, misalnya, mereka juga ingin mendapatkan akses ke vaksin Gotong Royong, itu juga bisa mendapatkan akses ke vaksin Gotong Royong yang individu,” kata Menkes.

Baca Juga: IDI Sebut Vaksin Berbayar Usulannya: Untuk Percepat Herd Imunity

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya