Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Temui Buruh Pabrik Rokok, Ganjar Bicara Iklim Hubungan Industrial

Ganjar Pranowo bertemu dengan buruh pabrik rokok di Malang (IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, berkunjung ke pabrik rokok sigaret kretek tangan (SKT) PT Karya Niaga Bersama di Malang, Jawa Timur, pada Jumat (13/10/2023). Dalam kunjungan itu, Ganjar bertemu dengan sejumlah buruh pabrik.

Ganjar mengaku sempat bercengkrama dengan sejumlah buruh.

“Kami senang bisa bercanda dengan para buruh. Bisa senang pengusahanya, juga memberikan kesempatan kepada mereka (buruh) untuk break sejenak bertemu saya,” ujar Ganjar.

1. Ganjar lihat iklim industri yang baik

Ganjar Pranowo bertemu dengan buruh pabrik rokok di Malang (IDN Times/Istimewa)

Ganjar melihat adanya iklim industrial yang baik di pabrik rokok tersebut. Sebab, pengusaha memberikan waktu luang kepada buruh untuk bisa bertemu dengannya.

“Kita akan menjaga iklim hubungan industrial dengan baik, agar kesempatan kerja ini betul-betul bisa di dapat,” kata dia.

2. Ganjar sebut semua pihak harus duduk bersama agar industri rokok tidak bangkrut

Ganjar Pranowo bertemu dengan buruh pabrik rokok di Malang (IDN Times/Istimewa)

Dalam kesempatan itu, Ganjar berharap semua pihak harus duduk bersama agar industri rokok tidak bangkrut. Menurutnya, petani tembakau juga akan terdampak bila industri rokok gulung tikar.

“Tentu kita terus mencari jalan keluar yang terbaik, bagaimana industri rokok bisa bertahan dan tentu saja dengan regulasi memang sekarang tidak mudah, karena persaingan globalnya terjadi seperti itu,” ucap dia.

3. Industri tembakau menyerap banyak pekerja

Ganjar Pranowo bertemu dengan buruh pabrik rokok di Malang (IDN Times/Istimewa)

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menerangkan, industri tembakau menyerap banyak tenaga kerja. Menurutnya, pemerintah juga perlu membuat regulasi yang jelas untuk melindungi petani tembakau.

“Ini penting sekaligus akan melindungi kawan-kawan petani tembakau yang sudah bercerita susah payah selama ini untuk bisa mempertahankan produk ini atau komuditas sejak jaman sebelum merdeka,” imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Sunariyah
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us