Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terduga Teroris Abu Hamzah Berubah Jadi Pendiam Usai Pulang dari Jawa

IDN Times/Hendra Simanjuntak
IDN Times/Hendra Simanjuntak

Sibolga, IDN Times - Terduga teroris Husain alias Abu Hamzah yang ditangkap di Sibolga, Sumatera Utara, Selasa (12/3) lalu, sehari-hari diketahui bekerja sebagai tukang listrik.

Abu Hamzah adalah warga asli Sibolga dan memiliki anak yang masih berusia sekitar dua tahun. Saat hendak ditangkap Densus 88 Antiteror, dia meledakkan satu bom dan melukai seorang petugas.

1. Sikap Abu Hamzah berubah setelah pulang dari Pulau Jawa

IDN Times/Hendra Simanjuntak
IDN Times/Hendra Simanjuntak

Menurut keterangan warga di sekitar tempat tinggalnya di Jalan Cenderawasih  Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Abu Hamzah baru pulang dari Pulau Jawa sekitar enam bulan lalu.

Sejak kepulangannya ke Sibolga, sikap Abu Hamzah berubah menjadi pendiam dan dan jarang bergaul dengan masyarakat sekitar. 

"Dia berubah sikap setelah pulang dari Pulau Jawa, makanya kami heran dengan kejadian ini. Mungkin selama di Jawa dia telah mendapat pengajaran atau belajar merakit bom,” ujar warga sekitar yang mengaku kenal dengan Abu Hamzah seperti dilansir Antara Sumut.

2. Warga panik saat dengar suara ledakan dari rumah Abu Hamzah

IDN Times/Sukma Mardya Shakti
IDN Times/Sukma Mardya Shakti

Ketika bom meledak di rumah Abu Hamzah Selasa siang lalu, warga sekitar mengaku kaget dan panik.

“Keras suara ledakannya. Awalnya kami kira tabung gas yang meledak. Setelah melihat ada warga yang luka dan berdarah dari dalam rumah, barulah kami tahu ternyata yang meledak itu adalah bom. Kami benar-benar panik dan tidak menyangka ada bom di Sibolga ini,” ujar seorang warga bernama Ibu Rahmad.

3. Polisi buru 3 anak terduga teroris

IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan, polisi saat ini mencari tiga anak Abu Hamzah (AH). Pencarian ketiga anak itu, kata Dedi, guna menggali keterangan untuk mengumpulkan informasi.

"Tiga anak lainnya sedang dicari atas nama H berusia 18 tahun, A berusia 16 tahun, dan S berusia 11 tahun," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/3).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us