TNI AU Tebar Bantuan Kemanusiaan Gelombang ke-2 di Langit Gaza

- Bantuan kemanusiaan di wilayah udara Gaza dilakukan atas undangan militer Yordania
- Kemhan pastikan Israel tak akan menghalangi distribusi bantuan
- Jalur udara dinilai cara paling aman untuk distribusikan bantuan bagi warga Gaza
Jakarta, IDN Times - Misi kemanusiaan TNI Angkatan Udara (AU) untuk warga Gaza, Palestina terus berlanjut. Satgas Merah Putih II pada 18 Agustus 2025 lalu kembali mendistribusikan bantuan kemanusiaan lewat jalur udara atau airdrop.
Di gelombang kedua ini, Satgas Merah Putih II menebar bantuan kemanusiaan dengan bobot total 10,3 ton. Maka, dalam dua hari berturut-turut, TNI AU telah menebarkan hampir 30 ton bantuan kemanusiaan.
"Dalam dua hari berturut-turut, Indonesia telah menyalurkan total 28,1 ton bantuan kemanusiaan atau setara 136 bundel yang tepat sasaran di wilayah Gaza," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Nyoman Suadnyana, yang dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa (19/8/2025).
Bantuan logistik yang ditebar lewat udara itu berisi makanan dan kebutuhan pokok. Sebagian dari bantuan kemanusiaan itu dikumpulkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Sama seperti gelombang pertama, distribusi bantuan dilakukan dengan menggunakan dua pesawat C-130J Super Hercules TNI AU.
Menurut Suadnyana, bantuan kemanusiaan itu bukan sekedar pengiriman logistik, melainkan wujud nyata kepedulian, solidaritas dan komitmen Bangsa Indonesia.
"Kehadiran TNI AU di misi ini menjadi simbol bahwa semangat kemerdekaan tidak berhenti di batas negeri sendiri, tetapi mengalir lintas batas untuk mereka yang membutuhkan di Palestina," katanya.
1. Bantuan kemanusiaan di wilayah udara Gaza dilakukan atas undangan militer Yordania

Lebih lanjut, Suadnyana mengatakan, pendistribusian bantuan kemanusiaan lewat mekanisme airdrop itu dilakukan atas undangan dari militer Yordania. Sebab, Yordania merupakan negara yang berdekatan darat langsung dengan Palestina.
Yordania dan Uni Emirat Arab (UEA) sudah melakukan distribusi bantuan kemanusiaan dengan cara airdrop sejak akhir Juni 2025 lalu. Ketika itu, sumber di pemerintahan Yordania mengatakan, di gelombang pertama, total ada 25 ton bantuan kemanusiaan yang disebar di langit Gaza. Sumber tersebut mengatakan, bantuan lewat udara bukan pengganti distribusi bantuan kemanusiaan lewat jalur darat.
"TNI bekerja sama dengan mitra internasional dalam menyalurkan bantuan bagi rakyat Gaza. Kehadiran pesawat Super Hercules dengan merah putih di langit Yordania membuktikan bahwa semangat Garuda Merah Putih akan selalu mengudara demi kemanusiaan," katanya.
Selain Indonesia, ada pula delapan negara lainnya yang turut serta dalam misi kemanusiaan tersebut. Kedelapan negara tersebut yakni Singapura, UEA, Jerman, Belgia, Prancis, Italia, Belanda dan Yordania. Dilansir dari kantor berita Xinhua, distribusi bantuan kemanusiaan itu tetap dilakukan dengan berkoordinasi lewat otoritas Israel. Masing-masing melalui pejabat politik di negara tersebut.
2. Kemhan pastikan Israel tak akan menghalangi distribusi bantuan

Sementara, Kementerian Pertahanan sudah memastikan Israel tidak akan menghalangi distribusi bantuan kemanusiaan Indonesia bagi warga di Gaza, Palestina. Pemerintah pada 13 Agustus 2025 lalu memberangkatkan 40 ton bantuan kemanusiaan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta menggunakan dua pesawat C-130J TNI AU.
Total ada 760 ton bantuan kemanusiaan yang dikumpulkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan sudah berada di Mesir serta Yordania. Sekretaris Jenderal Kemhan, Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo mengatakan, air clearance sudah diberikan oleh militer Israel.
"Jadi, dari 1 Agustus hingga 24 Agustus ini, mereka sudah membuka khusus untuk bantuan ini. Israel sudah memberikan ruang kepada kami untuk memberikan bantuan," ujar Tri di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Namun, Tri tidak menjelaskan penyebab Israel bersedia membuka ruang untuk distribusi bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza. Apalagi selama ini Israel seolah tidak peduli terhadap ratusan warga Gaza yang meninggal karena malnutrisi
3. Jalur udara dinilai cara paling aman untuk distribusikan bantuan bagi warga Gaza

Komandan Satgas Merah Putih II, Kolonel Pnb Puguh Julianto mengatakan, partisipasi TNI dalam Solidarity Path Operation-2 menjadi bukti nyata solidaritas Indonesia bagi rakyat Palestina. Ia menambahkan, bantuan disampaikan lewat jalur udara lantaran dinilai cara yang aman untuk mendistribusikan bantuan.
"Lewat metode airdrop, bantuan dapat menjangkau wilayah-wilayah yang sulit ditembus lewat jalur darat. Kehadiran Satgas Merah Putih-II sekaligus menjadi wujud kepedulian Bangsa Indonesia di panggung internasional sejalan dengan semangat peringatan HUT ke-80 kemerdekaan RI," tutur dia.