TNI Ikut Bantu Penyelamatan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon

- TNI memperkuat pengawasan kawasan dan lapangan
- Keterlibatan TNI menjadi tonggak penting dalam program konservasi nasional
- Jumlah Badak Jawa diperkirakan tersisa 87-100 ekor
Jakarta, IDN Times - TNI kini juga merambah penyelamatan satwa langka sebagai Tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Salah satu tugas yang dilakukan adalah terlibat dalam translokasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon lewat Satuan Tugas (Satgas) Operasi Merah Putih.
Satgas tersebut dipimpin oleh Komandan Satgas Brigjen TNI Edi Saputra yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Korem 064/Maulana Yusuf. Sedangkan Wakil Komandan Satgas adalah Kolonel Laut (P) Catur Yogiantoro selaku Komandan Lanal Banten.
Brigjen TNI Edi mengatakan, alat angkut yang digunakan untuk memindahkan Badak Jawa itu adalah KAPA K-61 milik satuan korps Marinir. Penggunaan alutsista itu, kata Edi, sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari.
"Sejumlah simulasi sudah dilaksanakan untuk memastikan kendaraan mampu mengangkut kandang berisi satwa lebih dari satu ton tanpa risiko lebih," ujar Edi di dalam keterangan tertulis, Senin (24/11/2025).
Ia mengatakan, badak jantan yang dipindahkan bernama Mustofa. Kini badak tersebut telah dipindahkan dari Gardu Buruk Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) menuju ke kandang rawat (Paddock) Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) dalam kawasan TNUK.
1. TNI berfungsi memperkuat pengawasan kawasan dan lapangan

Lebih lanjut Edi menjelaskan, di dalam operasi itu personel TNI tidak hanya memperkuat pengawasan lapangan dan kawasan. Tetapi juga berperan dalam mobilisasi logistik, koordinasi taktis dan penyediaan sarana transportasi laut untuk mendukung kelancaran proses translokasi badak.
Setiap kegiatan tersebut dilaksanakan secara terstruktur dengan pengawasan melekat dari Dansatgas dan Wadansatgas.
2. Keterlibatan TNI dalam pemindahan badak menjadi tonggak penting

Keberhasilan pemindahan Badak Jawa menjadi tonggak penting dalam program konservasi nasional. "Ini sekaligus bukti nyata sinergi antara TNI dengan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) dan Ekosistem Kementerian Kehutanan, Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Yayasan Badak Indonesia (YABI), Taman Safari Indonesia serta para ahli konservasi dan tim medis," kata Edi.
Keterlibatan TNI dalam operasi itu merupakan wujud komitmen institusi dalam mendukung upaya pelestarian satwa endemik di Indonesia. Selain itu, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem nasional.
"Melalui kolaborasi lintas sektor ini, diharapkan populasi Badak Jawa yang kini terancam punah dapat terus dipertahankan demi warisan alam Indonesia di masa mendatang," tutur dia.
3. Jumlah Badak Jawa diperkirakan tersisa 87-100 ekor

Sementara, sumber resmi memperkirakan jumlah Badak Jawa kini berkisar antara 87-100 ekor. Sementara laporan terbaru dari daftar satwa langka, IUCN, populasi Badak Jawa turun dari 78 ekor menjadi 50 ekor setelah kelompok pemburu liar diduga membunuh 26 individu.
Berabad lalu, diperkirakan Badak Jawa berkeliaran di hutan-hutan Asia Tenggara, dari Jawa hingga Vietnam. Namun, pada 2011 Badak Jawa dinyatakan punah di Vietnam, menyisakan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai satu-satunya habitat alami bagi satwa unik ini.
Lebih lanjut keterlibatan TNI dalam operasi penyelamatan Badak Jawa, disebut merupakan wujud komitmen institusi dalam mendukung upaya pelestarian satwa endemik Indonesia.

















