TOP 5: Dai Elham Ciumi Anak hingga Gusdurian Tolak Soeharto Pahlawan

Jakarta, IDN Times - viral dai muda Mohammad Elham Yahya Luqman alias Elham yang memiliki kebiasaan menciumi anak perempuan, menuai komentar dari Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii. Wamenag mendesak agar Elham menghentikan kebiasaan yang dinilai melecehkan itu.
Selain artikel tersebut, hampir sepanjang Selasa (11/11/2025), pembaca IDN Times banyak menyoroti artikel tentang pelaku peledakan SMAN 72 Jakarta terinspirasi teror Neo Nazi, BJ Habibie diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional, dan beberapa artikel menarik lainnya yang terangkum dalam #IndonesiaHariIni.
1. Viral pendakwah muda Elham ciumi anak perempuan, Wamenag angkat bicara
Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo Muhammad Syafii, meminta Mohammad Elham Yahya Luqman alias Elham berhenti mencium anak-anak perempuan di hadapan jemaah ketika sedang berdakwah. Romo Syafii menegaskan setuju tindakan Elham agar dihentikan. Selengkapnya baca di tautan berikut ini.
2. Pelaku ledakan SMAN 72 terinspirasi teror Neo Nazi
Detasemen Khusus (Densus) 88 mengungkap terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta terinspirasi dengan enam serangan teror oleh aliran Neo Nazi, Etnonasionalis hingga White Supremacy. Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan, inspirasi anak berkonflik hukum (ABH) itu tertuang dalam sebuah senjata api mainan yang ditemukan di lokasi ledakan. Selengkapnya baca di tautan berikut ini.
3. Mensos sebut sudah ada usulan BJ Habibie jadi pahlawan nasional
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, mengatakan sudah ada usulan Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie menjadi pahlawan nasional. Dia mengatakan, usulan itu segera diproses. Selengkapnya baca di tautan berikut ini.
4. BEM SI kecam penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto
Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Muzammil Ihsan, menegaskan penolakannya terhadap keputusan pemerintah yang menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada mantan Presiden Soeharto. Keputusan ini dinilai bukan hanya mencederai rasa keadilan rakyat, tetapi juga merupakan bentuk pengkhianatan terhadap sejarah bangsa sendiri. Selengkapnya baca di tautan berikut ini.
5. Jaringan GUSDURian tolak gelar pahlawan Soeharto, pengkhianat demokrasi
Jaringan GUSDURian menolak secara tegas pemberian gelar pahlawan pada Soeharto. Gelar ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap demokrasi dan reformasi. Direktur Jaringan GUSDURian, Alissa Wahid menyayangkan Presiden Prabowo Subianto dan jajaran pemerintah karena memberikan gelar bukan karena alasan yang arif, namun lebih karena relasi keluarga dan politik. Selengkapnya baca di tautan berikut ini.
















