TOP 5: Pramono-Rano Unggul Sementara hingga Petisi Pecat Miftah

Jakarta, IDN Times - Berbagai berita menarik ditayangkan di kanal News IDN Times, sepanjang Kamis (5/12/2024). Salah satunya hasil rekapitulasi tingkat kota Pilkada DKI Jakarta, yang memperlihatkan perolehan suara Pramono-Rano 50,07 Persen.
Berita menarik lainnya yakni soal Miftah. Masyarakat telah menggulirkan petisi di change.org, yang isinya menuntut Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut 5 berita menarik di IDN Times yang sudah tayang pada Kamis kemarin.
1. Hasil rekapitulasi tingkat kabupaten/kota: Pramono-Rano unggul
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menyelesaikan rekapitulasi tingkat kabupaten/kota.
Berdasarkan hitungan rekapitulasi itu, pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Pramono Anung-Rano Karno unggul dengan meraih 50,07 persen (2.183.239) suara.
2. DPR sahkan 5 komisioner dan dewan pengawas KPK
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) resmi menetapkan lima orang Komisioner dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pengesahan tersebut ditetapkan dalam Rapat Paripurna ke-9 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
3. Pemerintah percepat hukuman mati bagi terpidana narkoba
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, memastikan pemerintah bakal menindak tegas pengedar narkoba dengan mempercepat hukuman mati. Budi mengatakan, percepatan hukuman mati untuk terpidana narkoba ini sudah dibahas dalam rapat Desk Pemberantasan Narkoba.
“Mengkaji percepatan eksekusi hukuman mati bagi terpidana narkotika yang sudah inkrah atau berkuatan hukum tetap dan sudah tidak ada lagi upaya hukum,” kata Budi Gunawan di Mabes Polri, Kamis (5/12/2024).
4. Petisi minta Prabowo pecat Miftah
Petisi copot Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan muncul di laman Change.org.
Hingga Kamis (5/12/2024) pukul 18.55 WIB, sebanyak 79.335 orang telah menandatangani petisi copot Miftah di laman tersebut.
5. Adita Irawati tersandung kata rakyat jelata
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, menyampaikan permintaan maaf atas penggunaan diksi "rakyat jelata" yang menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat.
Pernyataan tersebut muncul saat Adita memberi tanggapan terkait peristiwa yang melibatkan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman, dan seorang pedagang es teh bernama Sunhaji.