Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[UPDATE] COVID-19 Kembali Meledak Tembus 2.647, Kasus Aktif 15.707

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Meski pemerintah sudah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kasus COVID-19 di Tanah Air kembali mengalami lonjakan. Kenaikan kasus harian yang signifikan ini terjadi usai libur Idul Fitri 2023. 

Mengutip data dari Satgas Penanganan COVID-19 pada Rabu (3/5/2023), kasus harian bertambah 2.647 dalam waktu 24 jam. Maka, akumulasi kasus COVID-19 sejak Maret 2020 mencapai 6.779.631. 

Sementara, kasus kematian harian bertambah 25. Maka, akumulasi kasus kematian akibat COVID-19 di Tanah Air sejak Maret 2020 mencapai 161.352. 

Sedangkan, kasus kesembuhan harian bertambah 1.120. Maka, akumulasi jumlah pasien yang berhasil pulih dari COVID-19 mencapai 6.602.572. 

Yang paling mengkhawatirkan adalah jumlah kasus aktif. Satgas melaporkan kasus aktif mencapai 15.707. Ini merupakan kasus aktif tertinggi dalam kurun waktu satu pekan terakhir. Angka ini menjadi indikator jumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit akibat COVID-19. 

Lalu, berapa positivity rate harian dari jumlah orang yang dites dalam kurun waktu 24 jam terakhir?

1. Kasus harian tertinggi COVID-19 tingkat nasional ada di DKI Jakarta, Jabar dan Jatim

Monumen Nasional (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sementara, menurut data dari Satgas Penanganan COVID-19, kasus harian tertinggi ditemukan di tiga provinsi tertinggi yakni DKI Jakarta (811 kasus), Jawa Barat (631 kasus), dan Jawa Timur (337 kasus). 

Di sisi lain kasus kematian harian tertinggi ditemukan di Jawa Tengah (8 pasien), Jawa Timur (5 pasien) dan Jawa Barat (4 pasien). 

2. Tingkat penularan COVID-19 di masyarakat kembali tinggi

ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Sementara, jumlah individu yang mengikuti tes COVID-19 mencapai 27.137. Sebagian besar atau 21.664 warga mengambil tes swab antigen. Sebanyak 5.410 orang mengikuti tes swab PCR dan sisa 63 orang lainnya dites dengan TCM. 

Hasilnya, positivity rate harian menembus angka 9,75 persen. Angka itu sudah melampaui standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni di bawah 5 persen. Hal itu menandakan tingkat penularan COVID-19 di Tanah Air kembali tinggi. 

3. Kemenkes memprediksi lonjakan kasus COVID-19 kembali terjadi hingga Juli 2023

ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, menurut prediksi Kementerian Kesehatan, tren peningkatan kasus COVID-19 bakal terus terjadi pascalibur Idul Fitri 2023. Bahkan, kenaikan diprediksi terus terjadi hingga Juli 2023. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan, ledakan kasus COVID-19 di Tanah Air dipicu varian Arcturus atau subvarian XBB.1.16.

"Kami mengestimasi puncak kasus berada di angka 4.000 sampai 6.000 kasus per hari dengan estimasi total kasus baru sampai dengan 1 Juli 2023 ada di kisaran 35 ribu kasus baru," ujar Maxi pada 29 April 2023 lalu.

Ia mengatakan, munculnya varian baru Arcturus atau subvarian XBB.1.16 di Indonesia sejauh ini belum memicu kasus infeksi gejala berat. Namun, pemerintah bakal terus memantau perkembangan tersebut.

"Tentu hal ini bergantung pada hasil penilaian tentang keparahan (severity) dan tingkat transmisi dari varian baru XBB.1.5 dan XBB.1.16 yang sampai saat ini masih dalam pengkajian oleh WHO," tutur dia.

Ia menambahkan, peningkatan kasus COVID-19 pascalibur Lebaran adalah hal yang wajar. Namun, level transmisi kasus masih ada di fase yang terkendali.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Anata Siregar
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us