[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 6.740, Total Sudah 706.837

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan 6.740 orang dinyatakan positif COVID-19, Sabtu (26/12/2020). Sehingga, kasus COVID-19 di Indonesia sudah tembus 706.837.
DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan jumlah kasus positif harian terbanyak yakni 2.058 kasus. Disusul oleh Jawa Tengah 871 kasus, Jawa Timur 803 kasus, Jawa Barat 601 kasus, dan Sulawesi Selatan 547 kasus.
1. Ada 6.389 orang yang sembuh dari COVID-19 hari ini

Satgas COVID-19 juga mencatat 6.389 kasus sembuh hari ini. Maka, total kesembuhan COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 576.693 atau 81,58 persen dari total kasus.
Provinsi dengan penambahan kasus sembuh terbanyak hari ini yaitu DKI Jakarta 2.558 kasus, Jawa Barat 678 kasus, Jawa Timur 661 kasus, Sulawesi Selatan 504 kasus, dan Jawa Tengah 381 kasus.
2. Kasus meninggal COVID-19 naik 147 hari ini

Kasus kematian COVID-19 naik 147 hari ini. Sehingga, total kasus meninggal mencapai 20.994 atau 2,97 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.
Lima provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu Jawa Timur 58 kasus, Jawa Tengah 20 kasus, DKI Jakarta 14 kasus, Kalimantan Timur 10 kasus, dan Riau 8 kasus.
3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.
"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.
Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.
Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.
"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.
Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.
"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.