Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usul Anak-Anak dari Palestina Dibawa ke RI, Anies: Apa Susahnya?

Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Indonesia, Anies Baswedan saat wawancara khusus di acara Real Talk with Uni Lubis, Senin (15/5/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)
Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Indonesia, Anies Baswedan saat wawancara khusus di acara Real Talk with Uni Lubis, Senin (15/5/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)

Jakarta, IDN Times - Bakal capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengusulkan agar anak-anak dari Palestina yang terkena dampak peperangan bisa dibawa masuk ke Indonesia. Anak-anak yang dibawa masuk sehari-hari bermukim di wilayah Tepi Barat dan Gaza.

Menurut Anies, ini merupakan salah satu cara Indonesia bisa ikut berpartisipasi langsung dalam mencari solusi konflik Hamas dengan Israel. Solusinya tercipta persatuan lebih dulu di internal Palestina. Apalagi seperti yang diketahui, saat ini masih terjadi perpecahan di antara faksi Fatah dengan Hamas. Bila persatuan sudah tercipta di Palestina maka perundingan akan lebih kuat. 

"Menurut saya peran Indonesia di situ. Proaktif menyatukan Palestina. Ini yang bisa dikerjakan bersama Palestina," ujar Anies seperti dikutip dari YouTube CSIS dan dikutip pada Kamis (9/11/2023). 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lalu mengusulkan untuk membawa masuk anak-anak dari Palestina. "Anak-anak dari Palestina, dari kelompok Gaza (Hamas), Fatah dan lain-lain, apa susahnya mereka dibawa ke sini? Supaya mereka bisa melihat kehidupan di sini. Jumlah (anak) yang dibawa masuk bisa ratus, bisa ribuan, tinggal di sini. Mereka bisa melihat situasi kita yang tenang dan teduh. Pengalaman itu akan mereka bawa pulang, sehingga (diingat) terus dan panjang," katanya lagi. 

Ia menyadari proaktif untuk menyatukan berbagai faksi di Palestina sangat sulit. Namun, menurut Anies, dengan membawa anak-anak Palestina masuk maka sama saja dengan berinvestasi terhadap anak-anak tersebut. 

"Jadi, proaktifnya tidak hanya di level politik tapi di level pendidikan, kultural, di sisi mana yang mampu di-reach out oleh Indonesia. Di sisi Palestina, kita jelas bisa reach out. Tujuannya, membantu mempercepat persatuan Palestina," katanya. 

Menurut Anies, bila Palestina tidak bersatu maka bakal sulit melawan penjajahan Israel. 

1. Indonesia dinilai Anies mustahil bisa damaikan Israel-Palestina

Anggota Islami Andolan Bangladesh, sebuah partai politik Islam, berpartisipasi dalam sebuah protes mendukung Palestina, setelah ibadah salat Idul Fitri di Mesjid Nasional Baitul Mukarram, menyusul gejolak kekerasan Israel-Palestina, di Dhaka, Bangladesh, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ponir Hossain.
Anggota Islami Andolan Bangladesh, sebuah partai politik Islam, berpartisipasi dalam sebuah protes mendukung Palestina, setelah ibadah salat Idul Fitri di Mesjid Nasional Baitul Mukarram, menyusul gejolak kekerasan Israel-Palestina, di Dhaka, Bangladesh, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ponir Hossain.

Lebih lanjut, Anies mengatakan Indonesia tidak perlu berpura-pura bisa menyelesaikan konflik Israel dengan Palestina. Upaya itu sudah pernah dicoba oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Bill Clinton dan tidak berhasil. 

"Kita tidak usah berpretensi bisa menyelesaikan konflik Israel dengan Palestina. Itu jauh sekali dari sisi kemampuan dan kapasitas kita. Bill Clinton mencoba pada tahun 2000. Mereka dikumpulkan di Camp David. Perdana Menteri Ehud Barak di situ, Presiden Yaser Arafat di situ," kata dia.

Kemudian ketika berada di Camp David, mereka sepakat menjadi negara yang hidup berdampingan yakni dengan meneken perjanjian Two State Solution. "Tetapi, ketika mereka pulang ke kampung masing-masing, yang terjadi malah breakdown (diingkari)," tutur dia lagi. 

Maka, kata Anies, berkaca dari situasi di Indonesia sendiri, tidak mungkin ada peperangan yang menghasilkan perdamaian. "Sebab, perdamaian itu dimulai dari negosiasi politik. Kita baru berhenti perang ketika perjanjian KMB (Konferensi Meja Bundar) tahun 1949 diketok," katanya. 

2. Anies bangga Pemerintah Indonesia tetap teguh dukung kemerdekaan Palestina

Anak-anak memegang poster "Free Palestine" dalam aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Jumat. ANTARA/Mentari Dwi Gayati.
Anak-anak memegang poster "Free Palestine" dalam aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Jumat. ANTARA/Mentari Dwi Gayati.

Meski begitu, Anies mengaku tetap bangga dengan sikap Pemerintah Indonesia yang tetap konsisten untuk mendukung Palestina meraih kemerdekaannya. Hal itu ia sampaikan ketika ikut dalam Aksi Bela Palestina di Lapangan Monas pada akhir pekan lalu.

Ratusan ribu orang terlihat ikut berkumpul di sana. Ia menegaskan dunia harusnya dapat menerima pesan besar dari Tanah Air ini.

“Saya bangga sekali dengan Bangsa Indonesia. Saya bangga dengan saudara-saudara saya yang memilih untuk datang ke sini, jumlahnya luar biasa banyak. Memenuhi Monas mengirimkan pesan kepada dunia bahwa Indonesia tidak membiarkan saudaranya yang berada di Palestina itu dalam situasi teraniaya seperti kita hari ini," kata Anies pada Minggu kemarin.

Anies menyebut, sudah ada sekitar 10 ribu orang yang meninggal dunia akibat serangan militer Israel ke Palestina. Bahkan, 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

“Karena itu aksi kita hari ini semoga akan bergaung ke seluruh dunia. Mengirimkan pesan bahwa dari negeri paling timur di bentangan benua ini, di tempat matahari terbit, di situ terbit semangat perjuangan untuk membebaskan Palestina," tutur dia lagi. 

3. Anies Baswedan ikut serukan Free Palestine!

Anies Baswedan hadiri Aksi Damai Bela Palestina di Monas pada Minggu (5/11/2023). (youtube.com/tvOneNews)
Anies Baswedan hadiri Aksi Damai Bela Palestina di Monas pada Minggu (5/11/2023). (youtube.com/tvOneNews)

Di dalam aksi pada Minggu kemarin, Anies menyerukan agar Palestina dibebaskan dari semua bentuk penjajahan. Anies kemudian meminta massa untuk bersama-sama membelitkan syal dengan lambang bendera Indonesia dan Palestina di pergelangan tangan kanan.

Kemudian dia meminta untuk mengepalkan tangan kanan tersebut ke udara lalu merekamnya dengan kamera telepon seluler massa yang hadir. Anies lalu meminta untuk mengunggah konten itu di media sosial.

"Kami berkumpul di sini karena mengirimkan pesan kepada dunia. Kami ingin dunia melihat bahwa sebuah negeri dari paling timur dikirimkan fajar kebangkitan Palestina," tutur dia. 

Anies pun menyerukan sebuah yel yang kemudian diikuti massa. "Free Palestine.. Free Palestine.. Free Palestine!" seru Anies.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Anata Siregar
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us