Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Viral Kebakaran Terra Drone Indonesia Diduga Terkait Bencana Sumatra

Pemulihan jalur Lembah Anai pasca banjir bandang dan longsor.
Hutama Karya menggunakan alat berat untuk proses pemulihan jalur Lembah Anai pasca banjir bandang dan longsor. (Dok. Hutama Karya)
Intinya sih...
  • Terra Drone Indonesia diduga memiliki data yang bisa membongkar mafia sawit.
  • Gedung Terra Drone Indonesia kebakaran setelah Sumatra dilanda banjir bandang.
  • Terra Drone berhasil survei 600 ribu hektare konsesi lahan, termasuk di Sumatra.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kebakaran melanda kantor PT Terra Drone Indonesia di Jakarta Pusat hingga menewaskan 22 orang, Selasa, 9 Desember 2025. Direktur Utama (Dirut) Terra Drone berinisial MW ditetapkan sebagai tersangka.

Dalam kasus ini, MW dijerat Pasal 187, 188, dan 359 KUHP. Pasal-pasal tersebut mengatur tentang tindak pidana yang berkaitan dengan kebakaran, ledakan, banjir, serta kelalaian yang menyebabkan kematian. Peristiwa ini membuat nama Terra Drone menjadi perbincangan publik di media sosial.

Warganet menduga kebakaran hebat gedung Terra Drone Indonesia ada hubungannya dengan bencana banjir bandang di Sumatra baru-baru ini. Hal ini ditengarai dengan adanya keterlibatan Terra Drone melakukan pemetaan dan pengelolaan lahan sawit di Sumatra.

"Bahkan memegang data 600 ribu hektare lahan, termasuk potensi penebangan liar dan penggundulan hutan," demikian narasai video yang diunggah Bigeru TV, seperti dikutip IDN Times, Kamis (11/12/2025).

1. Warganet menduga Terra Drone punya data mafia sawit

ilustrasi perkebunan kelapa sawit
ilustrasi perkebunan kelapa sawit (freepik.com/wirestock)

Warganet menduga dengan keterlibatan ini, Terra Drone Indonesia mempunyai data yang bisa membongkar mafia sawit. Yang membuat warganet curita, gedung Terra Drone Indonesia kebakaran setelah Sumatra dilanda banjir bandang yang membawa tumpukan kayu gelondongan diduga hasil tebangan.

"Yang makin janggal, semua data penting, termasuk pemetaan lahan dan catatan aktivitas ilegal ada di gedung itu, dan sekarang habis terbakar. Jadi ini kebakaran biasa? Atau ada yang sengaja membakar untuk menghilangkan barang bukti?" tulisnya hingga memantik reaksi warganet di kolom komentarnya.

2. Terra Drone berhasil survei 600 ribu hektare konsesi lahan

ilustrasi perkebunan kelapa sawit
ilustrasi perkebunan kelapa sawit (pexels.com/Mohan Nannapaneni)

Melansir website resmi perusahaan, Terra Drone Indonesia merupakan perusahaan penyedia jasa pemanfaatan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone untuk kegiatan survei udara pada aplikasi industri yang meliputi pemetaan, pemodelan, inspeksi, dan pemantauan dari udara.

Terra Drone Indonesia juga menyediakan jasa pelatihan dan konsultasi bagi perusahaan yang sudah menggunakan drone untuk operasional sehari-hari. Selama ini, banyak perusahaan multi-nasional yang telah menggandeng Terra Drone Indonesia, seperti Sinarmas, Perhutani, hingga Pertamina.

Pengalaman dalam lima tahun terakhir ini, Terra Drone Indonesia telah berhasil menyelesaikan kegiatan survei udara di lebih dari 600 ribu hektare konsesi, dan 2.500 kilometer koridor di berbagai sektor industri, termasuk minyak dan gas, konstruksi, pertambangan, utilitas, dan perkebunan.

"Terra Drone Indonesia terus berkomitmen untuk memberikan hasil berkualitas tinggi dengan cepat, tepat, efektif, dan efisien, dalam skala yang sebelumnya tidak terbayangkan," demikian informasi latar belakang Terra Drone Indonesia.

3. Terra Drone bekerja sama dengan IFC dalam proyek sawit di Riau

Terra Drone, Bencana Sumatra
Perusahaan Terra Drone (dok. Terra Drone Indonesia)

Terra Drone memiliki portofolio klien yang mencakup berbagai sektor industri. Di bidang pertambangan, perusahaan ini bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia dan PT Bukit Asam. Pada sektor konstruksi, mitranya meliputi Wijaya Karya (Wika) dan Hutama Karya.

Selain dalam industri minyak dan gas, Terra Drone Indonesia bekerja sama dengan Pertamina, Chevron, hingga ADNOC. Di bidang ketenagalistrikan, Terra Drone bermitra dengan PLN untuk melakukan pemantauan kabel dan gardu listrik di area yang sulit dijangkau. Sementara, di sektor perkebunan, kliennya antara lain Sinar Mas dan Eagle High Plantation.

Pada 2021, Terra Drone Indonesia bahkan bermitra dengan International Finance Corporation (IFC) World Bank, untuk proyek studi pemanfaatan drone di perkebunan kelapa sawit swadaya di Riau, Sumatra.

Terra Drone juga memuat informasi soal pemetaan lahan sawit di Sumatra. Laporan berjudul Analisis Pertumbuhan Tanaman Sawit dengan Drone Multispektral dan AI itu, memuat cara kerja drone dalam pemetaan laham sawit.

Dengan terbang rendah di atas hamparan sawit, pesawat tanpa awak ini mampu memetakan kondisi vegetatif setiap tanaman dengan akurasi tinggi.

Data yang diperoleh dari sensor multispektral kemudian digunakan untuk membuat indeks vegetasi seperti Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), yang memberi informasi mengenai kepadatan hijau dan tingkat fotosintesis tanaman.

Malui pendekatan ini, pengelola perkebunan dapat mengetahui area-area yang memerlukan perhatian lebih, seperti penyulaman, pemupukan ulang, atau perbaikan sistem irigasi.

"Teknologi ini sangat berguna di lahan berskala besar, di mana pengamatan manual tidak memungkinkan dilakukan secara menyeluruh dan berkala," masih dalam keterangan di website resmi Terra Drone Indonesia.

IDN Times sudah berusha menghubungi langsung Person In Charge media PT Terra Drone Indonesia, untuk meminta penjelasan mengenai dugaan keterlibatan perusahaan ini dengan banjir Sumatra. Namun, hingga berita ini terbit belum ada respons.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Satpol PP Bakal Tingkatkan Keamanan 20 Gereja di Kota Bekasi saat Natal

11 Des 2025, 20:54 WIBNews