Wacana Jokowi-Gibran Masuk Golkar, Dave: Belum Ada Pembahasan Munas

- Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, menanggapi wacana pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Ketua Umum pada Munas Desember 2024. Dia mengatakan belum ada pembahasan mengenai Munas Golkar maupun nama-nama calon ketua umum.
Jakarta, IDN Times - Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, merespons wacana pencalonan Gibran Rakabuming Raka di bursa Ketua Umum Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) Desember 2024.
“Belum ada Munas tuh. Perasaan ini tidak ada pembahasan apapun yang mengarah ke Munas,” katanya, dilansir ANTARA, Sabtu (17/3/2024).
Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 ini juga merespons pernyataan Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari, yang menyebut Gibran sebagai calon potensial ketua umum Golkar periode 2025-2030.
1. Golkar belum bahas nama calon ketua umum

Dave tidak mempersoalkan pendapat Qodari soal Gibran di bursa calon ketua umum Golkar, hanya saja sejauh ini belum ada pembahasan mengenai munas Golkar. Apalagi, kata dia, pembahasan nama-nama calon ketua umum.
Dia mengatakan pembahasan siapa saja calon ketua umum Golkar, baiknya dibahas sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, yakni pada akhir Desember 2024.
Menurut Dave, saat ini Golkar masih fokus hasil Pemilu 2024, serta pelantikan presiden dan wakil presiden hingga Pilkada Serentak 2024.
“Sesuai jadwal, Munas akan diselenggarakan pada Desember ini, setelah selesai jadwal pelantikan presiden, kabinet dan pilkada,” katanya.
2. Golkar punya program baru inovasi kaderisasi dan keanggotaan

Sebelumnya, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan partainya sangat terbuka untuk menerima siapapun, termasuk Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai kader partai.
Menurut Lodewijk, Golkar adalah partai politik (parpol) terbuka bagi siapa pun. Bahkan, partai berlambang pohon beringin ini memang memiliki program baru dalam merekrut kader partai.
"Kita punya program panca-sukses, salah satunya adalah sukses inovasi kaderisasi dan keanggotaan. Kebetulan saya yang bertanggung jawab, jadi kita membuat data base dengan aplikasi yang ada pada data kita untuk merekrut kader-kader baru siapapun boleh masuk, entah dia pemulung, entah pengusaha, bisa masuk, sangat senang kita," kata Lodewijk di Nusa Dua, Bali Jumat, 15 Maret 2024.
3. Golkar belum bisa pastikan posisi Jokowi dan Gibran jika bergabung

Lodewijk mengatakan, bergabungnya tokoh-tokoh penting seperti Jokowi dan Gibran sangatlah menguntungkan bagi Golkar. Hal ini dinilai akan sangat membantu program-program inovasi partai.
"Bayangkan, kalau ada presiden mau masuk atau calon presiden mau masuk tentunya akan sangat membantu Partai Golkar. Kalau kita bicara ada tambahan minimal catatan di situ, satu kader baru Partai Golkar karena programnya inovasi kaderisasi keanggotaan siapapun kita, sebagai partai terbuka bisa masuk," katanya.
Namun, Lodewijk belum bisa memastikan, apakah nantinya Jokowi dan Gibran akan langsung mendapatkan posisi penting jika bergabung dengan Golkar. Sebab, Golkar memiliki aturan baku bagi setiap kader untuk menduduki posisi-posisi tertentu di kepengurusan partai.
Lodewijk juga tidak mempersoalkan pihak yang melempar isu Jokowi maupun Gibran dalam kandidasi calon ketua umum Partai Golkar.