Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warganet Protes Publik Malah Berkumpul di McDonald Sarinah Saat PSBB

(Publik berkumpul di depan McDonald Sarinah di Minggu malam) www.twitter.com/@ya_texmsh
(Publik berkumpul di depan McDonald Sarinah di Minggu malam) www.twitter.com/@ya_texmsh

Jakarta, IDN Times - McDonald Sarinah pada Minggu malam (10/5) didatangi kerumunan orang. Mereka berkumpul semalam karena kemarin menjadi hari terakhir McDonald beroperasi di Gedung Sarinah setelah selama 31 tahun berada di sana. 

Bahkan, acara itu sempat disiarkan secara live di akun Instagram McDonald Indonesia. Kerumunan yang sempat berkumpul pun ikut mengabadikan acara itu dengan merekam video. 

"McDonald Sarinah!" teriak seseorang yang disambut dengan tepuk tangan meriah menggema di sana semalam. 

Ketika diumumkan akan tutup permanen pada (8/5) lalu, warganet langsung membicarakannya di media sosial. Tagar McDonald Sarinah pun sempat menjadi trending. Sebagian besar menyayangkan mengapa McDonald di sana tutup permanen. Lantaran tempat itu tak sekedar menjadi area untuk makan, tetapi juga nongkrong dan titik kumpul bagi warga DKI Jakarta. 

Mereka mengaku memiliki banyak kenangan indah selama McDonald Sarinah beroperasi selama 31 tahun. Namun, kerumunan yang terlihat pada Minggu malam diprotes oleh warganet. Mereka menilai cara McDonald menandai hari terakhir operasionalnya secara berlebihan sehingga memicu kerumunan di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Mereka pun khawatir akan muncul klaster baru COVID-19 usai berkerumun di area McDonald Sarinah. Bahkan, Satpol PP DKI Jakarta pun turut menegur manajemen McDonald. Apa kata mereka?

1. Warganet menyayangkan McDonald Indonesia malah memicu terjadinya kerumunan di saat pandemik COVID-19

(Ilustrasi McDonald Sarinah) ANTARA News
(Ilustrasi McDonald Sarinah) ANTARA News

Sejak Senin pagi (11/5), tagar McDonald Sarinah kembali bergema di media sosial. Warganet menyayangkan mengapa McDonald Indonesia justru memfasilitasi terjadinya kerumunan di area tersebut di saat PSBB masih berlaku. Apalagi angka kasus positif virus corona di Indonesia masih terus mengalami kenaikan. 

Sementara, di saat PSBB, Pemprov DKI Jakarta dan juru bicara khusus penanganan COVID-19, dr. Achmad Yurianto, terus menyuarakan agar melakukan jaga jarak. 

Sebagian besar warganet menilai orang-orang yang berkerumun semalam di depan McDonald Sarinah bersikap egois. Sebab, mereka tidak memikirkan nasib tenaga kesehatan yang terus berjuang memulihkan pasien COVID-19 yang terbaring di rumah sakit. 

2. Warganet khawatir usai berkumpul di depan McDonald Sarinah akan muncul klaster kasus COVID-19

Suasana McDonald's jelang penutupannya pada Minggu, 10 Mei 2020 (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Suasana McDonald's jelang penutupannya pada Minggu, 10 Mei 2020 (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Di sisi lain, publik khawatir kerumunan yang terjadi pada Minggu malam kemarin akan memunculkan klaster baru COVID-19. Sebab, bila melihat video yang tersebar di media sosial, warga yang berkumpul juga tak mengenakan masker. 

3. Satpol DKI Jakarta hanya menegur warga yang berkerumun di depan McDonald Sarinah

Pengunjung yang berswafoto di depan McD Sarinah jelang penutupannya pada Minggu, 10 Mei 2020 (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Pengunjung yang berswafoto di depan McD Sarinah jelang penutupannya pada Minggu, 10 Mei 2020 (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sementara, Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin mengatakan pihaknya sudah sempat menegur kerumunan di depan McDonald Sarinah pada Minggu malam kemarin. Usai teguran disampaikan, warga pun membubarkan diri. 

Arifin kemudian menceritakan awal mula warga berkumpul di depan McDonald Sarinah. Awalnya restoran cepat saji itu akan tutup operasionalnya secara permanen pada pukul 22:00 WIB. 

"Ketika closing itu, mereka tidak banyak, tapi kegiatan itu kan di jalan sehingga orang ikut berkerumun," kata Arifin seperti dikutip dari kantor berita Antara pada Senin (11/5). 

Laporan baru diterima pihaknya ketika ia menyaksikan banyak foto bertebaran di media sosial mengenai kerumunan di sana. Tim satpol PP DKI pun kata Arifin langsung mendatangi tempat itu dan memberikan teguran kepada warga. 

"Kami menegur keras, menegur dengan keras itu dalam artian kita menegur penyelenggara kegiatan itu karena seharusnya kan tidak perlu ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya seremoni. Apalagi itu kan kegiatan di pinggir jalan," tutur dia lagi. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Jumawan Syahrudin
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us