Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

100 Hari Perang Gaza, Netanyahu Tegaskan Israel Akan Habisi Hamas

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (x.com/netanyahu)

Jakarta, IDN Times - Serangan Israel menghantam Gaza selatan pada 14 Januari 2024, yang bertepatan dengan 100 hari perangnya melawan Hamas. Konflik di Gaza telah menyebabkan puluhan ribu warga meninggal, jutaan orang mengungsi, dan kini nasib anak-anak serta perempuan semakin mengkhawatirkan.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersumpah tidak akan ada satupun pihak yang bisa memaksa negaranya untuk berhenti menghancurkan Hamas. Komunitas internasional terus mendesak Israel untuk mengakhiri perang yang ancamannya mulai terasa hinggakawasan Timur Tengah.

Adapun serangan terbaru Israel, dilaporkan Hamas, telah merenggut nyawa 100 orang, dikutip dari AFP.

1. Ancaman konflik meluas semakin nyata

ilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Kekhawatiran konflik menyebar ke wilayah yang lebih luas semakin besar, ketika serangan baru menghantam Houthi yang didukung Iran di Yaman pada 13 Januari. Serangan dilakukan oleh koalisi Amerika Serikat (AS) dan Inggris setelah Houthi menegaskan solidaritasnya terhadap Gaza, dengan cara membajak setiap kapal yang berhubungan dengan Israel di Laut Merah.

Di perbatasan Israel-Lebanon, yang sering terjadi baku tembak dengan Hizbullah, tentara Israel mengatakan pihaknya membunuh empat pria bersenjata yang melintasi perbatasan serta menembak ke arah pasukan.

Sebagai informasi, perang dimulai ketika Hamas melancarkan pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan sekitar 1.200 warga Israel. Hamas, yang dianggap sebagai teroris oleh AS dan Uni Eropa juga menyandera sekitar 250 orang, 132 di antaranya menurut Israel masih berada di Gaza, termasuk setidaknya 25 orang yang diyakini telah terbunuh.

2. Netanyahu tegaskan tidak ada satupun pihak yang bisa menghentikannya

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (twitter.com/@netanyahu)

Israel melancarkan kampanye militer tanpa henti yang telah menewaskan sedikitnya 23.968 orang di wilayah Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Setelah Mahkamah Internasional di Den Haag mendengarkan argumen yang menuduh Israel melanggar Konvensi Genosida PBB, Netanyahu bersikeras bahwa Israel akan melanjutkan perjuangannya hingga meraih kemenangan.

“Tidak ada seorang pun yang akan menghentikan kami, tidak di Den Haag, tidak juga Poros Kejahatan (merujuk kepada Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman), dan tidak ada pihak lain,” katanya pada 13 Januari.

3. Israel juga menghadapi tekanan dari dalam negeri

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (twitter.com/Benjamin Netanyahu - בנימין נתניהו)

Militer Israel mengatakan, pasukannya telah menyerang lubang peluncuran roket Hamas di utara wilayah tersebut dan mencapai sasaran di seluruh Jalur Gaza, termasuk kota utama di selatan, Khan Younis.

Sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, melaporkan bentrokan dengan pasukan Zionis (Israel) di Khan Younis.

Di Israel, pemerintahan Netanyahu menghadapi seruan yang semakin meningkat untuk menyelamatkan para sandera yang telah ditahan di Gaza selama 100 hari, dengan ribuan orang berunjuk rasa di Tel Aviv pada 13 Januari untuk menuntut tindakan.

Serikat buruh terbesar Israel, Histadrut, mengatakan ratusan ribu pekerja ikut mogok kerja selama 100 menit pada 14 Januari.

“Saya berharap keajaiban akan terjadi dan kita tidak perlu berdiri di sini hari ini,” ketua Histadrut Arnon Bar-David mengatakan pada rapat umum di Tel Aviv, dilansir dari The Straits Times.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us