Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

22 Orang Tewas dalam Wabah Kolera yang Melanda Suriah usai Gempa

pexels.com/Khaled Akacha

Jakarta, IDN Times - Korban meninggal dunia akibat wabah kolera yang melanda di barat laut Suriah dikabarkan terus bertambah. Suriah dilanda virus kolera setelah bencana gempa bumi dahsyat melanda daerah itu tahun lalu.

Terbaru, petugas tanggap darurat di daerah yang diduduki oposisi tersebut melaporkan dua orang korban meninggal. Dengan demikian, total kematian dalam wabah sejak tahun lalu itu meningkat menjadi 22 orang, sedangkan 568 kasus lainnya dikategorikan nonfatal, lapor Pertahanan Sipil Suriah dalam laman Twitter resmi pada Selasa (28/2/2023).

1. Akibat gempa menjadi salah satu penyebab meningkatnya penyebaran virus kolera di Suriah barat

Melansir Al Jazeera, hancurnya infrastruktur, saluran air dan saluran pembuangan setelah gempa menjadi salah satu penyebab yang memungkinkan merebabnya virus kolera, tulis para relawan kolera di Suriah barat dalam laman Twitter miliknya. Selain itu, gempa juga memperburuk kondisi pengungsian yang berada di daerah yang sudah kekurangan sanitasi dan sulit mendapatkan akses air bersih.

Seorang aktivitis bernama Nour Qormoosh mengatakan bahwa rumah sakit dan petugas kesehatan sedang berjuang untuk merawat para korban yang terluka akibat gempa bumi yang terjadi 6 Februari lalu.

“Bahkan sebelum gempa, daerah tersebut sangat terpengaruh oleh kurangnya sistem pembuangan limbah yang layak karena 63 persen kamp pengungsi tidak memiliki saluran pembuangan yang layak dan 43 persen tidak memiliki akses ke air bersih,” kata Qormoosh pada Al Jazeera.

2. Kamp pengungsian yang padat memicu meningkatnya korban virus kolera

ilustrasi kamp.(unsplash.com/Julie Ricard)

Melansir Newsfet, ribuan penduduk telah kehilangan rumah mereka yang runtuh akibat gempa. Qormoosh, mengutip angka yang diperoleh dari otoritas lokal, menyebut 20 ribu bangunan telah hancur dan tidak dapat dihuni.

Qormoosh juga mengatakan ribuan orang telah tinggal di tempat penampungan yang disediakan oleh LSM sejak bencana dimulai. Hingga saat ini, tempat penampungan itu sangat padat, dan memungkinkan untuk terinfeksi oleh penyebaran kolera.

Qormoosh beserta aktivis lainya juga berusaha membantu mengatasi kekurangan dana akibat dari tanggapan PBB yang melambat dari waktu ke waktu. PBB belum mampu untuk memenuhi kebutuhan perawatan medis yang terus mengalami peningkatan.

3. Keadaan di Suriah barat diperburuk dengan kurangnya air bersih

ilustrasi air bersih. (pixabay.com/JonasKIM)

Melansir Reuters, laporan dari Dewan Keamanan PBB pada pekan lalu mengatakan bahwa wabah di Suriah barat telah diperburuk dengan kekurangan air bersih yang parah di seluruh negeri.

Dalam laporan itu juga dikatakan, musim hujan di Suriah yang tidak normal menjadi salah satu penyebab kurangnya ketersediaan air bersih di wilayah itu sedangkan ketika musim panas tiba, wilayah itu mengalami kekeringan yang luar biasa.

Virus kolera pertama kali dikaitkan pada September 2022. Air yang terkontaminasi yang berada di dekat sungai Efrat, dan terus menyebar ke berbagai wilayah kendali negara yang terpecah akibat dari perang selama lebih dari satu dekade.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us