250 Ribu Orang Mengungsi dari Lebanon ke Suriah

- Sekitar 250 ribu orang meninggalkan Lebanon ke Suriah karena serangan Israel, menurut Kepala UNHCR.
- Ratusan ribu orang kehilangan harta benda atau mengungsi akibat serangan udara Israel di Lebanon.
- Hizbullah Lebanon menembakkan roket ke Haifa, Israel, sementara militer Israel klaim 135 proyektil masuk wilayah mereka.
Jakarta, IDN Times - Sekitar 250 ribu orang telah meninggalkan Lebanon menuju Suriah menyusul serangan intensif Israel, kata Filippo Grandi, Kepala Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
"Saya berada di perbatasan Suriah-Lebanon, di mana seperempat juta orang telah melintas sejak 23 September," kata Grandi, dikutip dari ANTARA, Selasa (8/10/2024)
Ia mengatakan, otoritas setempat, Bulan Sabit Merah Suriah, PBB dan mitra bekerja sama terus menerus untuk memberikan respons yang manusiawi dan efisien terhadap gelombang pengungsian tersebut.
1. Kehilangan harta benda karena serangan Israel

Grandi mengatakan bahwa ratusan ribu orang telah kehilangan harta benda atau mengungsi akibat serangan udara Israel.
Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran ke seluruh Lebanon untuk menargetkan apa yang mereka sebut sebagai sasaran Hizbullah sejak 23 September, menewaskan hampir 1.500 orang, melukai 3.618 orang lainnya, dan juga menyebabkan lebih dari 1,2 juta orang mengungsi.
2. Hizbullah membalas aksi Israel

Kelompok Hizbullah Lebanon dilaporkan baru saja menembakkan roket ke kota terbesar ketiga di Israel, yaitu Haifa.
Hizbullah mengaku bahwa pihaknya memang menargetkan pangkalan militer di selatan Haifa dengan rudal Fadi 1. Setelah itu, Hizbullah menyerang wilayah lainnya di Tiberias.
Sementara itu, militer Israel mengklaim bahwa 135 proyektil telah memasuk wilayah Israel sekitar 17.00 waktu sore. Setidaknya 10 orang terluka di Haifa dan dua lainnya terluka di wilayah Israel tengah.
3. PBB pastikan UNIFIL masih di Lebanon

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk operasi perdamaian, Jean-Pierre Lacroix, memastikan bahwa pasukan penjaga perdamaian di Lebanon akan melanjutkan misinya.
"Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL (Pasukan Sementara PBB di Lebanon) merasa berkewajiban untuk melanjutkan," ujar Lacroix.
Lacroix mengungkapkan, total ada 10.058 pasukan penjaga perdamaian di Lebanon, yang merasa berkewajiban menjalankan mandat yang diberikan kepada mereka oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).