33 Orang Tewas imbas Kerusuhan Penjara di Mozambique

Jakarta, IDN Times – Kerusuhan mematikan terjadi di penjara dengan keamanan maksimum di Maputo, ibu kota Mozambique, pada Hari Natal, Rabu (25/12/2024). Insiden ini mengakibatkan 33 orang tewas, 15 terluka, dan lebih dari 1.500 narapidana melarikan diri.
Peristiwa ini merupakan bagian dari ketegangan yang meningkat di negara Afrika bagian timur tersebut akibat hasil pemilu yang diperdebatkan pada Oktober lalu.
Menurut Komandan Polisi Jenderal Bernardino Rafael, setidaknya 150 narapidana telah berhasil ditangkap kembali. Namun, kondisi penjara yang tidak stabil dan keamanan yang lemah saat libur Natal disebut sebagai salah satu penyebab utama insiden ini.
1. Kerusuhan dipicu dari dalam penjara
Kerusuhan yang terjadi di penjara Maputo bermula dari perlawanan para narapidana yang kemudian memanfaatkan situasi untuk melarikan diri.
Menurut Menteri Kehakiman Mozambique, Helena Kida, kerusuhan ini tidak terkait dengan aksi protes di luar penjara seperti yang sempat disampaikan oleh pihak kepolisian.
“Kerusuhan ini dimulai di dalam penjara dan tidak ada kaitannya dengan protes di luar,” ujar Kida kepada stasiun televisi lokal, Miramar TV.
Dilansir dari The Guardian, Rafael menyebutkan bahwa aksi kekerasan di sekitar penjara menyebabkan 33 orang tewas dan 15 lainnya terluka.
Dalam laporan yang sama, disebutkan bahwa narapidana berhasil menguasai senjata penjaga, termasuk senapan AK-47, yang digunakan untuk memperluas kerusuhan. Beberapa narapidana memanfaatkan libur Natal dengan penjagaan yang lebih lemah untuk melarikan diri.
2. Ribuan narapidana kabur dalam situasi kacau
Sebanyak 1.530 narapidana kabur selama kerusuhan berlangsung, dan hingga Rabu (25/12/2024), baru 150 di antaranya yang berhasil ditangkap kembali. Komandan Polisi Jenderal Bernardino Rafael mengungkapkan, situasi ini memicu kekhawatiran meningkatnya tingkat kejahatan dalam beberapa hari mendatang.
“Kami sebagai warga negara, Mozambik, dan aparat keamanan sangat khawatir. Kami memperkirakan tingkat kejahatan akan meningkat dalam 48 jam ke depan,” ujar Rafael dalam konferensi pers.
Dilansir dari Al Jazeera, Rafael juga menyatakan bahwa percobaan pelarian serupa terjadi di dua penjara lain meskipun skala kerusuhan tidak sebesar di Maputo.
3. Ketegangan pasca-pemilu semakin memanas
Kerusuhan ini terjadi di tengah situasi politik yang semakin memanas di Mozambique. Setelah Mahkamah Agung mengukuhkan kemenangan partai berkuasa, Frelimo, pada Senin (23/12/2024), aksi protes meluas ke berbagai daerah.
Dilansir dari Reuters, oposisi menuduh hasil pemilu telah direkayasa sehingga memicu kemarahan pendukungnya.
Selain kerusuhan di penjara, serangkaian kekerasan juga terjadi selama dua hari terakhir, termasuk serangan terhadap stasiun bensin, kantor polisi, dan bank. Menurut Menteri Dalam Negeri Mozambique, sedikitnya 21 orang tewas dalam aksi protes ini.
“Kejadian ini memperlihatkan betapa pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat sipil, dan mitra internasional untuk mengatasi tantangan sistemik yang ada,” ujar Adriano Nuvunga, Direktur Pusat Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Mozambique, dalam unggahannya di X.
4. Sistem keamanan dan reformasi penjara dipertanyakan
Insiden ini membuka kembali diskusi tentang lemahnya sistem keamanan di lembaga pemasyarakatan Mozambique. Dilansir dari South African Broadcasting Corporation (SABC), seorang jurnalis lokal, Clemente Carlos, mengungkapkan bahwa kejadian ini menunjukkan perlunya reformasi besar-besaran dalam sistem keamanan penjara.
“Para narapidana tampaknya mengambil keuntungan dari musim liburan, di mana jumlah penjaga lebih sedikit dibandingkan hari-hari kerja biasa,” kata Clemente.
Selain itu, penjara-penjara di Mozambique diketahui sering mengalami kelebihan kapasitas dan kekurangan staf, yang memperburuk situasi ketika terjadi kerusuhan.
Hingga kini, pihak berwenang masih terus melakukan penyelidikan terkait insiden ini. Dengan meningkatnya ketegangan politik dan keamanan, masyarakat internasional menyerukan tindakan cepat untuk mengatasi akar permasalahan yang ada.