Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Penembakan di Paris yang Tewaskan 3 Orang

Ilustrasi Polisi Prancis. (Unsplash.com/Carl Campbell)

Jakarta, IDN Times - Seorang pria bersenjata membuat geger Prancis pada Jumat (23/12/2022). Dia melepaskan tembakan ke pusat budaya Kurdi di ibu kota Paris yang menewaskan tiga orang. Tembakan itu dilepaskan dari jalanan yang penuh dengan toko kecil dan kesibukan.

Tersangka segera dibekuk oleh orang-orang sekitar saat ia mencoba mengisi kembali peluru pada senjatanya. Jaksa mengatakan bahwa saat ini tersangka telah ditahan tapi dirawat di rumah sakit karena luka pada wajahnya. Invesigasi sedang dilakukan untuk menyelidiki motif serangan.

Berikut ini adalah lima fakta tentang tragedi penembakan mematikan yang terjadi di ibu kota Paris.

1. Korban berjumlah enam orang, tiga tewas dan tiga lainnya terluka

Ilustrasi Prancis (unsplash.com/anthonydelanoix)

Pria bersenjata melepaskan beberapa tembakan di wilayah yang bernama Rue d'Enghien di ibu kota Paris yang sibuk. Kepanikan dan tangisan segera menjalar di lokasi kejadian ketika banyak orang mendengar tembakan itu.

Tembakan yang dilepaskan tersangka diarahkan ke pusat budaya Kurdi dan kafe Kurdi. Dilansir Swiss Info, peluru tersangka menewaskan tiga orang dan tiga lainnya dilaporkan terluka.

Seorang seniman yang bekerja di pusat budaya Kurdi, Juan-Golan Eliberg, mengatakan bahwa tersangka itu menargetkan warga Kurdi dalam serangannya.

2. Tersangka berhasil ditangkap

ilustrasi (Unsplash.com/ Niu Niu)

Dalam keterangan yang disampaikan oleh pihak berwenang, pasukan keamanan telah menangkap seorang pria berusia 69 tahun. Pria tersebut terluka, khususnya di bagian wajahnya.

Tidak ada penjelasan rinci yang dirilis oleh pihak kepolisian tentang informasi tersangka. Pejabat setempat, Alexandra Cordebard, mengatakan bahwa penembakan terjadi di komunitas Kurdi, sebuah restoran di dekatnya dan sebuah salon potong rambut, kutip Deutsche Welle.

Anne Hidalgo, Wali Kota Paris, mengucapkan terima kasih kepada para petugas polisi karena telah melakukan intervensi dengan tegas dalam insiden tragis itu. Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, dikabarkan segera mengunjungi lokasi insiden penembakan.

3. Pihak berwenang tidak mengecualikan motif rasisme dalam insiden penembakan

Laure Beccuau, Jaksa Penuntut Paris, memberikan penjelasan bahwa dari tiga orang yang terluka, satu dalam kondisi kritis dan dua lainnya berada dalam perawatan dengan luka yang tidak terlalu serius.

Dilansir Le Monde, Beccuau mengatakan belum mengetahui apa motif tersangka melakukan serangan yang menewaskan tiga orang itu. Jaksa antiteroris telah melakukan kontak dengan para penyelidik, namun belum mengetahui dengan pasti motif pelaku.

Pelaku digambarkan oleh polisi sebagai orang kulit putih dan pernah didakwa melakukan kekerasan atas dasar rasisme. Dia merupakan pensiunan masinis dan pernah melakukan dua percobaan pembunuhan pada 2016 dan 2021.

4. Orang-orang di sekitar panik dan ketakutan

Ilustrasi (Pexels.com/Ellie Burgin)

Insiden kekerasan yang melibatkan senjata api itu, terjadi sekitar tengah hari. Tembakan tepatnya dilepaskan ke arah pusat budaya Kurdi yang disebut Centre Amhet Kaya. Itu merupakan badan amal yang bekerja untuk mengintegrasikan populasi Kurdi di wilayah Paris.

Dilansir Al Jazeera, seorang saksi mata di dekat tempat kejadian, menjelaskan bahwa pelaku melepaskan sekitar tujuh atau delapan tembakan. Saksi yang merupakan penjaga toko di daerah itu, panik dan ketakutan sehingga segera mengunci diri di dalam toko.

Mahmat Dilek, saksi mata lainnya, pertama kali mendengar suara tembakan kemudian tangisan terdengar dari dalam toko salon di seberang pusat kebudayaan

"Sekali lagi, otoritas Prancis tidak dapat melindungi kami," kata Agit Polat, juru bicara pusat kebudayaan Kurdi tersebut. Pernyataannya itu merujuk pada serangan Januari 2013 yang menewaskan tiga orang Kurdi. Dia juga menuduh iklim ketegangan terjadi yang dipicu oleh Turki.

5. Bentrokan terjadi pada malam hari

Ilustrasi kerusuhan. (Unsplash.com/Flavio Gasperini)

Insiden penembakan yang terjadi pada siang hari itu, menciptakan ketegangan baru di wilayah tersebut. Banyak orang yang marah dan akhirnya turun ke jalan untuk protes atas serangan yang terjadi pada komunitas Kurdi.

Bentrokan terjadi antara orang-orang yang melakukan protes dengan polisi anti huru-hara. Dilansir France24, polisi harus melepaskan tembakan gas air mata untuk memukul mundur massa yang marah. Bentrokan terjadi tidak jauh dari lokasi insiden penembakan.

Kerusuhan itu menyebabkan sejumlah kerusakan seperti meja restoran dan satu mobil. Belum ada informasi yang menyebutkan apakah ada penangkapan atau korban dalam bentrokan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us