Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Amankan Proyek Rp886 T, China Mau Bangun Pos Militer di Pakistan

ilustrasi bendera Pakistan (pixabay.com/David_Peterson)

Jakarta, IDN Times - China berencana untuk melindungi investasi di Pakistan dengan meminta perizinan membangun pos-pos khusus bagi pasukannya. Beijing telah melakukan investasi signifikan di wilayah Pakistan-Afghanistan yang rawan konflik, sebagai bagian dari proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) yang sangat ambisius. 

Dalam megaproyek tersebut, China berusaha untuk memperluas pengaruhnya di Asia Tengah melalui rute Pakistan-Afghanistan. Sayangnya, megaproyek tersebut sangat berisiko mengingat konflik domestik di kedua negara masih belum usai. 

1. China menekan Pakistan untuk mengizinkan pembangunan pos militer

Presiden China Xi Jinping (twitter.com/ChinaAmbUN)

Investasi China di Pakistan dikabarkan telah meningkat di atas 60 miliar dolar AS atau Rp886 triliun. Investasi China di Pakistan tak hanya berupa pendanaan, melainkan juga militer dan diplomatik. 

Mengingat situasi di Pakistan masih jauh dari kata aman, China mulai menekan Pakistan untuk mengizinkan pembangunan pos-pos militer. Nantinya pos-pos tersebut akan diisi oleh pasukan bersenjata China.

China juga memiliki investasi di Afghanistan. Namun, China tampaknya tak terlalu berharap banyak terhadap pemerintahan Afghanistan yang saat ini dipimpin oleh Taliban.

2. China ingin Bandara Internasional Gwadar sebagai pangkalan jet tempur

Menurut laporan ZEE News, Duta Besar China Nong Rong telah mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Menteri Luar Negeri Bilawal Bhutto, dan Panglima Angkatan Darat Jenderal Qamar Javed Bajwai. Ini merupakan kedatangan pertama Duta Besar Rong sejak akhir Maret 2022 lalu.

Namun, Nong Rong menuntut pembentukan pos-pos untuk pasukan China sebagai langkah untuk mengamankan investasi Beijing di Pakistan. Duta Besar China bersikeras fokus terhadap keamanan proyek-proyek China dan keselamatan warganya di sana.

China telah meminta pos-pos keamanan di Gwadar yang letaknya tak jauh dari Iran. Tak hanya itu, China juga ingin menggunakan Bandara Internasional Gwadar untuk operasi jet tempurnya. Sebagai informasi, bandara tersebut dibangun melalui pendanaan investasi pemerintah China. 

3. Masyarakat Pakistan khawatir akan jebakan utang China

PM Pakistan Shehbaz Sharif dan Pangeran Mohammed bin Salman (twitter.com/pmln_org)

Belum ada keputusan resmi yang diinformasikan oleh otoritas Pakistan. Namun, masyarakat Pakistan dikabarkan tidak nyaman dengan wacana kehadiran militer China di negara mereka.

Sebenarnya, ada kekhawatiran bahwa Pakistan sudah berada dalam situasi jebakan utang. Ada pula yang menganggap bahwa ini merupakan taktik baru China untuk meningkatkan hegemoninya terhadap negara lainnya. 

Beberapa negara sebenarnya sudah menaruh perhatian terkait dugaan strategi China yang menerapkan jebakan utang, setelah kebangkrutan Sri Lanka dalam beberapa bulan terakhir.

Bangladesh dan Zambia kerap dijadikan contoh sebagai negara yang sangat bergantung terhadap utang China, walau pemerintah setempat menyangkal negaranya telah berada dalam jebakan utang Beijing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us