Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Warga Inggris Dikabarkan Ditahan Taliban di Afghanistan

freepik.com/www.slon.pics
freepik.com/www.slon.pics

Jakarta, IDN Times - Tiga pria asal Inggris dikabarkan telah ditahan dalam tahanan Taliban di Afghanistan. Hal tersebut disampaikan oleh kelompok nirlaba Inggris Presidium Network pada Sabtu (1/4/2023).

Satu orang telah diidentifikasi sebagai warga Inggris yang berkunjung ke Afghanistan dengan tujuan "berlibur". Sedangkan dua orang lainnya merupakan pengelola sebuah hotel di Kabul, Afghanistan. 

1. Pemerintah Inggris sedang melakukan upaya komunikasi dengan konsuler di Afghanistan

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak (twitter.com/RishiSunak)
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak (twitter.com/RishiSunak)

Salah satu orang yang ditangkap diidentifikasi bernama Kevin Cornwell. Kevin merupakan seorang petugas medis amal berusia 53 tahun.

Warga Inggris lain yang ditahan adalah Miles Routledge yang kembali ke negara itu setelah dievakuasi oleh angkatan bersenjata Inggris kurang dari dua tahun yang lalu. Miles diyakini kembali ke Afghanistan untuk tujuan "liburan". 

Foreign, Commonwealth and Development Office Inggris (FCDO) mengonfirmasi bahwa pihaknya berusaha mengamankan kontak konsuler dengan warga negara Inggris yang ditahan dan memberikan dukungan kepada keluarga mereka.

Seorang juru bicara FCDO mengatakan: "Kami bekerja keras untuk mengamankan kontak konsuler dengan warga negara Inggris yang ditahan di Afghanistan dan kami mendukung keluarga mereka," dilansir The Guardian.

2. Alasan salah satu warga Inggris ditangkap Taliban terungkap

Kevin Cornwell ditangkap dalam penggerebekan oleh petugas dari Direktorat Jenderal Intelijen (GDI) Taliban pada 11 Januari 2023 lalu. Petugas Taliban menuduh Kevin memiliki senjata api ilegal di brankas di kamarnya di Hotel Desa Darya.

Manajer hotel Inggris yang tak disebutkan namanya juga ditahan dalam penggerebekan yang sama. Keluarga Cornwell mengatakan dia diberi lisensi untuk pistol tersebut oleh pemerintah Taliban.

Dia di Afghanistan untuk bekerja sebagai tenaga medis untuk Iqarus International, yang memberikan perawatan kesehatan gratis kepada masyarakat setempat. Sedangkan Miles merupakan seorang konten kreator yang belum diketahui mengapa Taliban menangkapnya.

3. Terdapat potensi kesalahpahaman yang dilakukan Taliban

Terkait kasus Kevin dan seorang manajer hotel, tidak ada tuntutan yang diajukan dan mereka tidak diberikan perwakilan hukum. Keluarga mereka didukung oleh Scott Richards, seorang negosiator berpengalaman dengan Presidium Network.

Presidium Network merupakan sebuah organisasi nirlaba Inggris yang bekerja di zona konflik. Richards berkata: “Setelah berbicara dengan banyak saksi atas kejadian tersebut, bisa jadi kita mungkin melihat kesalahpahaman dengan GDI".

“Senjata di kamar Kevin disimpan dengan lisensi yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Taliban dan tampaknya disimpan di dalam sarungnya," tambah Richard. "Senjata itu tidak pernah keluar dari brankas, tidak pernah dibawa," tambahnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Momen Kehangatan Rais Aam dan Ketum PBNU Usai Islah di Lirboyo

25 Des 2025, 23:26 WIBNews