Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Dampak Keputusan Trump untuk Bawa AS Keluar dari WHO?

ilustrasi korban menjalani perawatan medis. (Unsplash.com/Marcelo Leal)

Jakarta, IDN Times - Presiden Donald Trump, yang baru dilantik pada Senin (20/1/2025), memutuskan Amerika Serikat (AS) untuk menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) PBB.

Upaya Trump itu sudah dilakukan pada masa jabatan pertamanya. Trump menilai bahwa WHO telah gagal dalam merespons COVID-19 dan tidak menunjukkan independensinya dari China. Tapi ketika Joe Biden menjadi Presiden AS, dia membatalkan keputusan itu pada hari pertamanya menjabat.

Kini Trump melakukannya lagi, memberikan perintah eksekutif yang menyatakan AS menarik diri dari WHO.

"WHO menyesalkan pengumuman bahwa AS bermaksud menarik diri dari organisasi tersebut," kata WHO pada Selasa (21/1/2025), dikutip VOA News.

1. Alasan penarikan diri dari WHO

Presiden AS Donald Trump (Wikimedia.org/Gage Skidmore)

Dalam perintahnya, Trump mengatakan bahwa WHO pada 2020 melakukan kesalahan penanganan terhadap pandemik COVID-19 yang muncul dari Wuhan, China. Selain itu, WHO dinilai gagal mengadopsi reformasi yang sangat dibutuhkan.

Dilansir dari laman resmi Gedung Putih, Trump juga menilai WHO tidak mampu menunjukkan independensi dari pengaruh politik yang tidak pantas dari negara-negara anggota WHO.

Lebih lanjut, WHO disebut terus menuntut pembayaran yang sangat memberatkan bagi AS, jauh dari proporsi pembayaran negara lain. 

2. Konsekuensi keputusan Trump sedang dianalisis

Juru bicara Tarik Jasarevic mengatakan bahwa AS merupakan salah satu anggota pendiri WHO pada 1948. AS telah bersama dengan WHO selama lebih dari tujuh dekade, menyelamatkan banyak nyawa dan melindungi warga AS serta semua orang dari ancaman kesehatan.

"Bersama-sama, kami mengakhiri cacar, dan bersama-sama kita telah membawa polio ke ambang pemberantasan," katanya.

Jasarevic mengatakan bahwa WHO tidak terkejut dengan keputusan AS. WHO saat ini tengah menganalisis rincian pasti dari perintah Trump untuk melihat apa saja konsekuensinya.

Jasarevic juga menjelaskan, AS dapat secara resmi meninggalkan WHO dan berhenti mendanai organisasi tersebut satu tahun usai PBB menerima pemberitahuan tertulis resmi dari AS.

3. Dampak bagi AS dan WHO

Pakar kesehatan masyarakat, Daniele Fallin, di Rollins School of Public Health di Emory University, menilai bahwa keputusan AS akan menempatkan pada posisi yang kurang menguntungkan dalam menanggapi krisis di dalam dan luar negeri.

"Penarikan diri AS dari WHO merupakan berita yang sangat mengecewakan. Ini merupakan kesalahan strategis dalam banyak hal bagi kita sebagai sebuah negara," katanya, dikutip ABC News.

Fallin menjelaskan, jika tidak menjadi bagian dari WHO, berarti itu akan mengancam kesehatan warga AS dan sesama manusia di seluruh dunia. Selain itu, AS juga akan kehilangan status sebagai pemimpin kesehatan global.

Thomas Bollyky, direktur program kesehatan global di lembaga pemikir Council on Foreign Relations, menjelaskan banyak program kesehatan global yang didanai AS seperti malaria atau HIV/AIDS. Penghentian sementara dapat mengganggu operasi program tersebut secara signifikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us