Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apoteker Ceroboh, Ratusan Dosis Vaksin Dibuang

Apoteker bertindak ceroboh sehingga membuat ratusan vaksin COVID-19 harus dibuang. Ilustrasi (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Wisconsin, IDN Times – Vaksin virus corona sampai saat ini masih diyakini membawa harapan besar untuk kehidupan umat manusia. Sejauh ini, vaksin diyakini akan menjadi solusi untuk melawan virus yang berasal dari Wuhan tersebut.

Namun, sebuah tindakan ceroboh telah dilakukan oleh seorang apoteker di pinggiran kota Milwaukee, negara bagian Wisconsin, Amerika Serikat. Apoteker itu dicurigai telah dengan sengaja mengeluarkan kotak-kotak penyimpanan vaksin dari lemari es.

Apoteker bekerja di rumah sakit Advocate Aurora Health dan pihak rumah sakit melaporkan ratusan dosis vaksin tidak berguna lagi akibat kecerobohan itu. Berikut ini adalah rangkaian peristiwa kecerobohan apoteker tersebut.

1. Peristiwa terjadi sebelum Natal tahun 2020

Vaksin sengaja dikeluarkan dari lemari es penyimpanan. Ilustrasi (unsplash.com/Hakan Nural)

Aksi mengeluarkan kotak berisi puluhan botol vaksin dilakukan oleh seorang apoteker di rumah sakit Advocate Aurora Health. Aksi tersebut, menurut Kepala Aurora Medical Group Officer, Jeff Bahr, dilakukan oleh apoteker sebanyak dua kali. Melansir dari laman NPR, peristiwa itu terjadi pada 24 Desember 2020 dan 25 Desember 2020.

Pada 24 Desember 2020, apoteker mengeluarkan 57 botol berisi ratusan vaksin virus corona dan meninggalkannya hingga 25 Desember 2020. Botol berisi ratusan vaksin tersebut kemudian dimasukkan kembali, lalu diambil lagi dan ditinggalkan hingga Sabtu pagi.

Seorang teknisi apotek menemukan kotak-kotak penyimpanan vaksin itu sudah berada di luar lemari es pada Sabtu pagi setelah Natal. Dia langsung memberitahukan hal tersebut kepada atasannya. Identitas apoteker belum dirilis ke publik dan saat ini berada di dalam tahanan kepolisian.

2. Ratusan dosis vaksin rusak

Lebih dari 500 dosis vaksin mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan. Ilustrasi (unsplash.com/Emin Baycan)

Awalnya, apoteker itu mengaku bahwa mencoba untuk mengambil item lain di lemari es dan terpaksa harus mengambil vaksin. Lalu, dia menjelaskan bahwa gagal mengembalikan vaksin kembali ke tempatnya semula.

Setelah penyelidikan lebih lanjut, pada 30 Desember 2020, apoteker tersebut mengaku dalam pernyataan tertulis sengaja mengeluarkan vaksin dan meninggalkannya di luar lemari es. Melansir dari laman majalah Time, botol vaksin yang dikeluarkan itu cukup untuk menginokulasi 570 orang (31/12).

Ketika awalnya pihak rumah sakit mengetahui ditemukannya vaksin di luar lemari es pada Sabtu pagi, mereka segera bergegas untuk berusaha menyelamatkan beberapa vaksin. Ada sekitar 57 orang yang saat itu disuntik. Namun setelah investigasi lebih lanjut dan tahu bahwa vaksin itu dikeluarkan sejak 24 Desember, maka vaksinasi terhadap 57 orang itu semuanya dianggap kurang atau bahkan tidak efektif sama sekali.

3. Perbuatan sengaja

Ilustrasi tahanan (IDN Times/Mardya Shakti)

Apoteker langsung dipecat dari rumah sakit Advocate Aurora Health. Pihak kepolisian Grafton yang berwenang kemudian menahannya dengan tuduhan tindakan sembrono, membahayakan keselamatan, memalsukan resep obat dan merusak properti secara kriminal.

Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh kepolisian Grafton, apoteker tersebut mengaku dalam pernyataan tertulis bahwa dia melakukan hal tersebut dengan sengaja. Melansir dari laman Buzzfeed News, polisi Grafton menjelaskan “individu tersebut tahu vaksin yang rusak tidak akan berguna dan bahwa orang yang menerima vaksinasi akan mengira mereka telah divaksinasi terhadap virus padahal sebenarnya tidak”.

4. Vaksin virus corona yang rusak adalah produksi Moderna

Suhu dingin dibutuhkan untuk menyimpan vaksin agar tetap efektif. Ilustrasi (twitter.com/Khanoisseur)

Dalam penyelidikan yang telah dilakukan, botol vaksin tersebut adalah vaksin produksi Moderna. Botol Moderna harus disimpan sekitar 2 derajat celcius dalam lemari es yang akan efektif digunakan dalam 30 hari. Botol vaksin Moderna masih tetap efektif hingga 12 jam jika ditempatkan dalam suhu kamar. Namun lebih dari itu, vaksin tersebut dianggap tidak berguna.

Ketika tim dokter diberitahu adanya vaksin di luar lemari es, mereka berusaha menyelamatkan beberapa dan akhirnya sudah menginokulasi 57 orang. Namun setelah tahu bahwa vaksin berada di luar lemari es lebih dari dari 12 jam, maka semua proses vaksinasi terhadap 57 orang itu dianggap tidak berguna sama sekali.

Pihak rumah sakit kecewa dengan tindakan apotekernya. Rumah sakit menyatakan “kami terus percaya bahwa vaksinasi adalah jalan keluar kami dari pandemi. Kami lebih dari kecewa.” Nilai vaksin virus corona yang akhirnya dibuang itu berkisar antara 8.000 dolar AS hingga 11.000 dolar AS atau sekitar Rp113 juta hingga Rp156 juta.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us