AS Bakal Bangun Benteng Drone Jelang Piala Dunia

- AS akan gunakan drone untuk amankan Piala Dunia dari teroris
- Drone menjadi pertahanan utama dalam tindakan anti-terorisme
- AS akan membangun benteng drone senilai 500 juta dolar AS (Rp8 triliun) dengan membagikannya ke negara bagian
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Selasa (14/10/2025), mengungkapkan rencana untuk membangun benteng drone senilai 500 juta dolar AS (Rp8 triliun) di negaranya. Rencana ini untuk mencegah ancaman pada jelang dimulainya Piala Dunia 2026 di AS, Meksiko, dan Kanada.
Di samping ikut menyelenggarakan Piala Dunia, AS juga akan mengadakan acara olahraga besar lainnya, seperti Olimpiade Los Angeles 2028. Selain untuk pengamanan acara, pembangunan benteng ini juga untuk pengamanan di seluruh negara bagian.
Sehari sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump sudah didampingi oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Mesir. Pertemuan ini dilakukan menjelang diselenggarakannya Piala Dunia 2026 di AS.
1. AS akan gunakan drone untuk amankan Piala Dunia dari teroris

Kepala Dewan Keamanan Nasional AS, Sebastian Gorka mengatakan bahwa drone adalah menjadi pertahanan utama dalam tindakan anti-terorisme. Drone itu akan digunakan untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan.
“Drone adalah sebuah teknologi disruptif dan mereka memiliki potensi untuk kebaikan dan kejahatan. Kami akan meningkatkan penegakan hukum terbaru untuk melawan individu yang berbuat jahat dan tidak bertanggung jawab,” terangnya, dikutip dari Politico.
Sementara itu, AS akan membangun benteng drone senilai 500 juta dolar AS (Rp8 triliun) dengan membagikannya ke negara bagian. Nantinya, pemerintah lokal yang akan membangun teknologi anti-drone tersebut.
2. AS, Meksiko, dan Kanada akan mengadakan pertemuan soal benteng drone

Giuliani mengatakan bahwa AS, Kanada, dan Meksiko akan mengadakan pertemuan untuk membahas masalah pengamanan Piala Dunia 2026. Pertemuan tersebut akan diselenggarakan di Mexico City.
“Kami akan menerapkan penerapan keamanan terbaik dalam mendorong semua tuan rumah Piala Dunia untuk bertemu dan juga menerapkan standar pengamanan terbaik acara besar ini,” tuturnya.
Sementara itu, kota penyelenggara Piala Dunia 2026 akan mendapatkan akses bantuan pengamanan lebih besar. Kebijakan tersebut sudah ditangani oleh Departemen Keamanan Negara (DHS).
3. AS akan memperluas kebijakan soal drone

Kepala DHS, Kristi Noem menyebut bahwa AS akan memperluas kebijakan soal drone dalam bidang industri dan keamanan. Langkah ini untuk menindak perkembangan drone yang sudah digunakan untuk mengirim narkoba dan memata-matai AS.
Pada Juni, Trump sudah menyetujui peningkatan keamanan udara. Ia pun menyetujui akselerasi inovasi teknologi drone dan mengekspansi operasional drone dalam ranah komersial.