Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ayah Korban Penembakan Israel Kecam AS karena Dukung Tel Aviv

protes solidaritas terhadap Palestina (unsplash.com/Iason Raissis)
protes solidaritas terhadap Palestina (unsplash.com/Iason Raissis)

Jakarta, IDN Times - Ayah Tawfiq Ajaq, seorang remaja Amerika-Palestina yang tewas ditembak pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki, mencela dukungan militer yang diberikan Washington terhadap Israel. 

Tawfik, yang berusia 17 tahun, dimakamkan di desa leluhur keluarga mereka di Palestina pada Sabtu (20/1/2024). Ratusan pelayat hadir dalam pemakaman tersebut.

“Mereka adalah mesin pembunuh. Mereka menggunakan dana pajak kami di Amerika Serikat (AS) untuk mengirimkan senjata yang dapat membunuh anak-anak kami sendiri,” kata Hafez Ajaq pada acara pemakaman putranya, dikutip Associated Press.

Kematian Tawfiq pada Jumat (19/1/202) merupakan penembakan fatal terbaru di Tepi Barat, di mana hampir 370 warga Palestina tewas dibunuh pasukan Israel sejak meletusnya perang di Gaza lebih dari tiga bulan lalu. 

1. Tawfiq ditembak di kepala dan di dada

Tawfiq lahir dan besar di Gretna, Louisiana, dekat New Orleans. Orang tuanya tahun lalu membawa dia dan keempat saudaranya ke desa Al-Mazra’a Ash-Sharqiya, di sebelah timur Ramallah, supaya mereka dapat terhubung kembali dengan budaya Palestina.

Kerabat Tawfiq, Joe Abdel Qaki, mengatakan bahwa remaja tersebut dan seorang temannya sedang menikmati barbekyu di ladang ketika pasukan Israel menembaknya, satu kali di kepala dan satu kali di dada.

Joe mengatakan bahwa dirinya tiba di lokasi kejadian tak lama setelah penembakan tersebut dan membantu mengangkut Tawfiq ke ambulans. Pasukan Israel disebut sempat menahan dia dan beberapa warga Palestina lainnya sejenak, dan meminta identitas mereka sebelum orang-orang tersebut dapat menolong Tawfiq.

Dia mengatakan bahwa Tawfiq meninggal di dalam ambulans di tengah perjalanan menuju rumah sakit.

Sementara itu, Hafez meminta warga AS untuk melihat dengan mata kepala sendiri kekerasan yang berlangsung di Tepi Barat.

“Masyarakat AS tidak mengetahui kisah sebenarnya. Datanglah ke sini dan lihat apa yang terjadi. Berapa banyak ayah dan ibu yang harus mengucapkan selamat tinggal kepada anak-anaknya? Berapa lagi?" katanya.

2. Polisi Israel janji akan selidiki insiden

Polisi Israel menerima laporan mengenai penembakan, yang diduga melibatkan petugas penegak hukum yang sedang tidak bertugas, seorang tentara dan seorang warga sipil, pada Jumat.

Polisi tidak mengidentifikasi siapa yang melepaskan tembakan tersebut. Namun, laporan menyebut bahwa penembakan itu menargetkan orang-orang yang melakukan pelemparan batu di sepanjang jalan raya utama di Tepi Barat.

Polisi mengatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki insiden itu. Namun, investigasi terkait penembakan fatal pada warga Palestina oleh polisi dan militer Israel jarang membuahkan hasil yang cepat. Dakwaan terhadap kasus seperti itu juga jarang terjadi.

Menanggapi kabar penembakan itu, juru bicara keamanan nasional AS John Kirby mengatakan, para pejabat di Gedung Putih sangat prihatin dengan laporan-laporan tersebut.

“Informasi yang ada saat ini masih sedikit. Kami tidak memiliki konteks yang sempurna tentang apa yang sebenarnya terjadi di sini. Kami akan terus berhubungan dengan mitra-mitra di kawasan ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut," kata Kirby.

3. Sekitar 369 warga Palestina dibunuh di Tepi Barat sejak Oktober

Perang di Gaza meletus ketika kelompok Hamas melancarkan serangan lintas di Israel selatan pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 250 lainnya. Sejak itu, pasukan Israel telah melakukan tindakan keras terhadap orang-orang yang diduga sebagai militan di Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa 369 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel dan pemukim di Tepi Barat sejak Oktober. Adapun 95 di antaranya adalah anak-anak.

AS telah memberikan dukungan militer dan diplomatik terhadap Israel dalam pertempurannya melawan Hamas. Meski begitu, pihaknya mendesak Israel untuk mengurangi intensitas serangan mereka.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan bahwa hampir 25 ribu warga Palestina tewas akibat serangan Israel di wilayah tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us