Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Azerbaijan Larang Warga Armenia Kembali ke Nagorno-Karabakh

ilustrasi bendera Azerbaijan (pexels.com/@ganimatque)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Nagorno-Karabakh, Gurgen Nersisyan, mengatakan bahwa Azerbaijan melarang warganya kembali ke Stepanakert dari Armenia. Bahkan, warga diharuskan melapor kepada pasukan penjaga perdamaian Rusia hanya untuk pergi ke Armenia. 

Beberapa minggu lalu, Rusia menuding Azerbaijan melanggar garis demarkasi yang disetujui dalam perjanjian perdamaian 2020. Namun, Azerbaijan berdalih bahwa aksinya untuk mencegah pembangunan jalan baru yang bertujuan mengirim senjata dari Armenia ke Nagorno-Karabakh. 

1. Nersisyan sebut ini sebagai upaya ethnic cleansing

Nersisyan mengatakan bahwa terdapat 27 warga Nagorno-Karabakh yang hendak masuk ke Stepanakert dengan pengawalan pasukan penjaga perdamaian Rusia. Namun, hanya empat orang yang diperbolehkan melintas karena dalam keadaan sakit. 

"Azerbaijan berulang kali menyatakan bahwa jalan yang menghubungkan Nagorno-Karabakh ke Armenia terbuka. Hari ini, jelas terlihat bahwa jalan masuk menuju ke Stepanakert ditutup bahkan untuk warganya sendiri," papar Nersisyan, dikutip OC Media.

"Azerbaijan memperlihatkan pendekatan yang berbanding terbalik terkait orang yang hendak meninggalkan Nagorno-Karabakh. Ini merupakan tindakan yang bertujuan mengusir warga Armenia di Nagorno-Karabakh," sambungnya. 

Pemerintahan Stepanakert menyebut bahwa Azerbaijan sedang menjalankan rencana ethnic cleansing dengan mempersilakan penduduk keluar dan melarangnya masuk. 

2. Media Azerbaijan sebut pasukan Rusia yang mencegah warga masuk

Saluran televisi Azerbaijan, Apa, melaporkan bahwa puluhan warga Nagorno-Karabakh tersebut bertemu dengan pasukan penjaga perdamaian Rusia di koridor Lachin. Kemudian, rombongan tersebut dilarang masuk di pintu pengecekan karena belum mengajukan izin. 

Sesuai keterangan aktivis penegak hak asasi manusia (HAM) Nagorno-Karabakh, Gegham Stepanyan, mengunggah fakta di lapangan bahwa pasukan Azerbaijan memberikan ancaman dan masuk secara paksa ke dalam kendaraan. 

Dilaporkan Armen Press, Nersisyan juga menampik klaim bahwa pasukan penjaga perdamaian Rusia sengaja mengevakuasi penduduk Nagorno-Karabakh ke Armenia.

Ia pun mengatakan bahwa saat ini perjalanan dari Nagorno-Karabakh ke Armenia atau sebaliknya hanya mungkin dilakukan jika ada kepentingan mendesak dan dengan izin pasukan Rusia. 

3. Azerbaijan tuding Iran terlibat dalam upaya pembunuhan politikus

Ilustrasi bendera Iran. (unsplash.com/@mostafa_meraji)

Selain bersitegang dengan Armenia, Azerbaijan juga terlibat percekcokan dengan Iran. Kemarin, Kementerian Luar Negeri Azerbaijan menyebut bahwa Iran ikut campur dalam insiden percobaan pembunuhan kepada politikus Fazil Mustafa. 

"Baru-baru ini, ancaman sudah disuarakan dan provokasi dilakukan untuk melawan Azerbaijan dari teritori Iran. Ketika saya melihat daftar latihan militer di perbatasan kami, serangan teroris di Kantor Kedubes Azerbaijan di Teheran. Maka investigasi serangan kepada Mustafa ini mengarah pada Iran," papar Kemlu Azerbaijan. 

Pada Senin (3/4/2023), Kemlu Azerbaijan sudah memanggil Duta Besar Iran di Baku, Seyed Abbas Mousavi untuk menjelaskan terkait dugaan propaganda anti-Azerbaijan. Pihaknya juga menyerukan agar adanya pencegahan propaganda di media Iran yang bertujuan melawan pemerintahnya, dilaporkan Daily Sabah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us