Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Azerbaijan Membela Diri soal Ekspor Minyak dan Kritisi Barat

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev. (x.com/presidentaz)
Intinya sih...
  • Presiden Azerbaijan membuka KTT Iklim COP29 di Baku, membela sumber daya alam negaranya.
  • Greta Thunberg menolak penyelenggaraan KTT COP29 di Azerbaijan, Aliyev menolak negara Barat yang membeli gas dan berniat mengajari soal lingkungan.
  • Kepala Komunikasi organisasi non-profit setuju dengan pernyataan Aliyev tentang keseimbangan kebutuhan manusia dan menjaga iklim, namun menekankan pentingnya transformasi energi hijau.

Jakarta, IDN Times - President Azerbaijan Ilham Aliyev, pada Selasa (12/11/2024), resmi membuka KTT Iklim COP29 yang diselenggarakan di Baku. Ia juga membela negaranya yang mendapatkan berkah sumber daya alam, berupa minyak dan gas yang melimpah. 

Sebelumnya, Greta Thunberg sudah menyatakan penolakan penyelenggaraan KTT COP29 di Azerbaijan. Ia menyebut Baku tidak pantas menjadi tuan rumah karena negara minyak dan negara diktator yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). 

1. Tolak hipokrisi Barat mengenai energi dan iklim

Aliyev mengungkapkan bahwa negara-negara Barat menunjukkan hipokrisinya. Ia menolak negara Barat yang membeli gas dari negaranya dan berniat mengajari Azerbaijan soal lingkungan dan planet. 

"Sayangnya ada standar ganda, sebuah sikap untuk mengajari negara lain dan hipokrisi politik yang menjadi modus operandi untuk beberapa politikus. Organisasi non-profit yang dikontrol pemerintah dan berita bohong sudah tersebar di media di negara-negara Barat," tuturnya, dilansir Politico

Ia menambahkan, Azerbaijan sudah mendapatkan diberikan keberkahan dari Tuhan akan sumber daya alam. Ia mengklaim sumber daya alam yang dimiliki Azerbaijan sama seperti yang dimiliki negara lain. 

"Negara-negara tidak dapat disalahkan atas apa yang mereka punya dan tidak seharusnya disalahkan karena menjual sumber daya alam tersebut ke pasar yang membutuhkannya. Orang-orang memang membutuhkannya," tambahnya. 

2. Organisasi non-profit dorong soal keseimbangan

Menanggapi pernyataan Aliyev, Kepala Komunikasi organisasi non-profit, Global Shapers Dhaka Hub, Kingbadantee Sabir mengakui bahwa memang dibutuhkan keseimbangan soal kebutuhan manusia dan menjaga iklim. 

"Faktanya soal pernyataan Aliyev mengenai hipokrisi adalah sesuatu yang harus diapresiasi. Ini benar. Namun, di saat yang sama, kami tidak boleh menampik bahwa bahan bakar fosil memang berbahaya. Maka apa yang akan kita kembalikan? Kita harus memastikan transformasi energi hijau benar dilakukan," terangnya, dikutip Euronews.

Sementara, perwakilan dari War on Want, Ased Rehman menyetujui beberapa pernyataan Aliyev. Namun, ia menekankan pentingnya aksi yang dilakukan oleh sejumlah negara penyumbang polusi terbesar. 

"Satu-satunya cara yang dilakukan adalah dengan menindak ini secara adil. Dia benar bahwa harus ada sinyal perubahan yang dilakukan dari sejumlah negara penyumbang polusi terbesar," ungkapnya. 

3. Azerbaijan dan Georgia dorong pembangunan pipa gas energi hijau ke Eropa

Menteri Energi Azerbaijan Parvis Shahbazov sudah bertemu dengan perwakilan dari Georgia, Hungaria, dan Rumania. Mereka membahas mengenai pembangunan pipa energi hijau dari Kaukasus Selatan ke Eropa. 

"Ini adalah pertemuan simbolis dan menjadi salah satu inisiatif dari COP29 untuk mendorong koridor energi hijau," tuturnya, dilansir OC Media.

Sementara itu, Menteri Energi Rumania Sebasian Ioan Burduja mengungkapkan pentingnya pembangunan koridor tersebut. Ia menyebut pembangunan pipa itu tidak hanya mengenai kecukupan energi, tapi juga terkait kompetisi energi dan menekan lonjakan harga energi. 

Pipa energi hijau tersebut rencananya akan dibangun melewati teritori Georgia sebagai lokasi transit. Sedangkan Azerbaijan saat ini dipandang sebagai produsen terbesar energi terbarukan dari kincir angin di Laut Kaspia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us