Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bangun dari Koma, Pelaku Penembakan Pantai Bondi Diganjar 59 Dakwaan

ilustrasi tulisan Pantai Bondi
ilustrasi tulisan Pantai Bondi (pexels.com/Vincent Rivaud)
Intinya sih...
  • Naveed Akram dan ayahnya diduga membuka tembakan ke arah peserta acara Hanukkah di Pantai Bondi.Penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan keterlibatan pihak lain.Peningkatan pengamanan di lokasi publik, terutama tempat ibadah Yahudi.
  • Korban berasal dari berbagai usia, termasuk seorang penyintas Holocaust berusia 87 tahun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Polisi Australia mengumumkan, terduga pelaku penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, resmi didakwa dengan 59 pelanggaran hukum. Dari jumlah tersebut, 15 dakwaan merupakan pembunuhan terkait tewasnya 15 orang dalam insiden berdarah tersebut.

Pelaku berusia 24 tahun, Naveed Akram, ditangkap di lokasi kejadian dan dibawa ke rumah sakit Sydney setelah baku tembak dengan polisi. Dalam baku tembak itu, ayahnya yang berusia 50 tahun, Sajid Akram, tewas ditembak aparat.

Setelah sadar dari kondisi koma pada Selasa (16/12/2025), Naveed Akram langsung didakwa satu pasal pembunuhan untuk setiap korban yang meninggal dunia. Ia juga dikenai satu dakwaan melakukan aksi terorisme.

Insiden tersebut terjadi pada Minggu (14/12/2025), saat ratusan orang berkumpul di Pantai Bondi untuk menghadiri acara peringatan dimulainya festival Hanukkah selama delapan hari.

1. Dugaan terorisme dan baiat ISIS

Ilustrasi ISIS, Teroris. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi ISIS, Teroris. (IDN Times/Arief Rahmat)

Polisi menyebut Naveed Akram dan ayahnya diduga membuka tembakan ke arah para peserta acara Hanukkah di tepi pantai. Acara tersebut dikenal dengan nama Hanukkah by the Sea dan dihadiri banyak keluarga.

Pihak berwenang menyatakan kedua pelaku diduga telah menyatakan sumpah setia kepada kelompok ekstremis Islamic State (ISIS). Dugaan tersebut diperkuat dengan temuan sejumlah barang bukti di lokasi.

Bendera kelompok teroris ISIS ditemukan di dalam mobil yang digunakan para pelaku. Selain itu, polisi juga menemukan setidaknya dua alat peledak rakitan di kendaraan tersebut.

Temuan itu membuat penyidik menjerat Naveed Akram dengan dakwaan melakukan tindakan terorisme. Polisi menegaskan bahwa penyelidikan masih terus berlangsung untuk memastikan apakah ada jaringan atau pihak lain yang terlibat.

Serangan tersebut mengguncang Australia dan memicu peningkatan pengamanan di berbagai lokasi publik, khususnya di tempat-tempat ibadah dan acara keagamaan Yahudi.

2. Pemakaman korban digelar dengan pengamanan ketat

ilustrasi pemakaman (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi pemakaman (pexels.com/cottonbro studio)

Sementara itu, dilansir dari Euronews, Rabu (17/12/2025), pemakaman para korban mulai digelar pada Rabu di bawah pengamanan ketat kepolisian. Para korban berasal dari berbagai usia, mulai dari anak perempuan berusia 10 tahun hingga seorang penyintas Holocaust berusia 87 tahun.

Korban pertama yang dimakamkan adalah Eli Schlanger, 41 tahun, seorang suami dan ayah dari lima anak. Schlanger menjabat sebagai asisten rabi di Chabad-Lubavitch Bondi dan menjadi penggagas acara Hanukkah di Pantai Bondi tempat serangan terjadi.

Schlanger, yang lahir di London, juga dikenal sebagai rohaniwan yang melayani di lembaga pemasyarakatan di New South Wales serta di sebuah rumah sakit di Sydney. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi komunitas Yahudi setempat.

Menantunya, Rabi Yehoram Ulman, menyampaikan kesedihannya dengan suara bergetar.

“Setelah apa yang terjadi, penyesalan terbesar saya, selain, tentu saja, yang paling jelas, adalah saya seharusnya bisa lebih sering mengatakan kepada Eli betapa kami mencintainya, betapa saya mencintainya, betapa kami menghargai semua yang dia lakukan dan betapa bangganya kami padanya,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Saya berharap dia tahu itu. Saya yakin dia tahu. Tapi saya pikir seharusnya hal itu lebih sering diucapkan.”

Pemakaman korban tertunda karena proses penyelidikan forensik, meskipun dalam tradisi Yahudi, jenazah biasanya dimakamkan dalam waktu 24 jam setelah meninggal dunia.

3. Kisah korban dan duka Komunitas Yahudi Australia

ilustrasi bendera Australia
ilustrasi bendera Australia (unsplash.com/engin akyurt)

Salah satu pelayat, Dmitry Chlafma, mengatakan bahwa Schlanger merupakan rabi yang telah lama membimbingnya. “Anda bisa melihat dari banyaknya orang yang hadir di sini betapa besar arti dia bagi komunitas,” kata Chlafma.

“Dia hangat, bahagia, dermawan, dan tak ada duanya,” tambahnya.

Di antara korban lain adalah Boris dan Sofia Gurman, pasangan suami istri berusia 60-an tahun. Keduanya tewas ditembak saat mencoba melucuti senjata salah satu pelaku ketika ia keluar dari mobil untuk memulai serangan.

Korban lainnya, Reuven Morrison, juga berusia 60-an tahun, ditembak mati oleh salah satu pelaku saat ia melemparkan batu bata ke arah pelaku lainnya, menurut keterangan putrinya.

Acara Hanukkah tersebut dihadiri banyak anak-anak dan diisi dengan kegiatan seperti melukis wajah, pembagian makanan, dan kebun binatang mini. Korban termuda adalah Matilda, 10 tahun.

Dalam sebuah doa bersama pada Selasa malam, ibu Matilda yang hanya memperkenalkan diri sebagai Valentyna meminta agar putrinya selalu dikenang. “Itu tetap di sini,” katanya sambil menekan tangannya ke dada.

“Ini tetap di sini dan di sini,” tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Pelaku Penembakan Bondi Beach Pernah ke Filipina, Benarkah Latihan Teror?

17 Des 2025, 16:45 WIBNews