Ben Gvir Kembali Lancarkan Provokasi: Kami Berkuasa di Yerusalem

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan dan Keamanan Israel, Itamar Ben Gvir, kembali melancarkan provokasi terhadap Palestina dan membuat situasi politik kian panas. Ben Gvir bersama para pendukung sayap kiri Israel mendatangi kompleks Masjid Al Aqsa dan melayangkan pidato yang begitu kontroversial.
Ben Gvir mendatangi kompleks Masjid Al Aqsa, yang disebut kaum Yahudi sebagai Kuil Suci, pada Minggu (21/5/2023). Aksi ini dilakukan bersama kelompok ultra-nasionalis Yahudi untuk melakukan pawai besar-besaran di Yerusalem Timur.
"Saya senang bisa naik ke Kuil Suci, situs terpenting bagi orang-orang Yahudi. Kami berkuasa di sini," kata Ben Gvir dilansir Times of Israel.
1. Kunjungan diklaim lancar

Kunjungan Ben Gvir, diklaim oleh Kepolisian Israel, berlangsung dengan lancar. Tak ada bentrokan yang terjadi dalam kunjungan itu.
"Kepolisian bekerja dengan baik dan kembali mengingatkan siapa yang berkuasa di Yerusalem. Ancaman dari Hamas tak akan menakuti kami," ujar Ben Gvir.
2. Faktanya terjadi sejumlah bentrok kecil

Tapi, sebenarnya kondisi yang terjadi tak begitu kondusif. Pemuka agama Yahudi sempat melarang kaum ultra-nasionalis masuk ke Masjid Al-Aqsa, tapi itu diabaikan.
Mereka tetap masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa. Bahkan, ada beberapa yang bertindak anarkis dengan melempar botol dan benda-benda lain ke arah orang Palestina di sana.
Jurnalis yang meliput pawai tersebut juga sempat menjadi korban pelemparan. Ada pula jurnalis yang ditahan selama beberapa jam dan dirusak ponselnya oleh polisi Israel. Pun, sempat terjadi perkelahian kecil di pawai tersebut. Seorang warga Italia pendukung Palestina, juga sempat jadi korban.
3. Provokasi terus dilakukan Ben Gvir
Pawai besar-besaran di Yerusalem Timur dilakukan demi memperingati aneksasi ilegal terhadap Yerusalem Timur yang dilakukan sejak 1967 silam. Dalam pawai ini, kaum-kaum ultra-nasionalis Yahudi menuntut adanya kunjungan masif untuk kepentingan beribadah.
Ben Gvir juga sempat meminta kepada kementerian di Israel yang dikuasai oleh partai Jewish National Front, untuk menambah anggaran dalam upaya pendudukan di Palestina.
"Kami harus bertindak dan mengontrol penuh Negev serta Galilee," ujar Ben Gvir.