Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bentrok di Somaliland Timur Tewaskan Sedikitnya 34 Orang 

ilustrasi bendera Somaliland.(pixabay.com/jorono)

Jakarta, IDN Times- Sebuah pertempuran yang pecah di wilayah Somaliland timur pada Senin (6/2/2023), telah melibatkan pasukan dari wilayah itu dan para pejuang yang menentang pemerintahannya.

Dua dokter dari rumah sakit umum di kota Laascaanood, mengatakan sedikitnya 34 orang telah dikabarkan tewas dalam pertempuran di wilayah Somalia utara itu. Sebulan sebelum pertempuran itu terjadi, 20 orang telah dikabarkan tewas dalam protes atas dasar penguasaan wilayah yang sedang disengketakan.

Hingga saat ini, Somaliland belum mendapat pengakuan secara luas dari internasional atas kemerdekaannya, justru klaim tersebut mendapat penentangan atas tanah di wilayah perbatasan timurnya dengan Puntland, yang merupakan daerah semi-otonom Somalia.

1. Selain 34 korban tewas, 40 korban lainnya dalam keadaan terluka akibat bentrok

ilustrasi ambulan (unsplash.com/Mat Napo)

Al Jazeera melansir, seorang dokter dari RS Laascaanood, Mohamed Farah, mengatakan selain 34 orang yang telah dinyatakan tewas, masih ada 40 korban lainnya mengalami luka-luka akibat dari pertempuran itu.

Dokter kedua dari rumah sakit tersebut telah mengonfirmasi jumlah korban yang tewas dan dia juga mengatakan bahwa fasilitas rumah sakit itu telah menjadi sasaran peluru mortir, dampak dari pertempuran tersebut. Namun, pihak berwenang dari Somaliland tidak dapat dihubunggi untuk dimintai komentar dari jumlah keseluruhan korban yang tewas dan terluka.

2. Somaliland memisahkan diri dari Somalia pada 1991

ilustrasi bendera Somalia.(pixabay.com/Clker-Free-Vector-Images)

Dilansir Reuters, Somaliland telah memisahkan diri dari Somalia pada tahun 1991, akan tetapi hingga saat ini Somaliland belum mendapatkan pengakuan atas kemerdekaannya secara luas dari internasional.

Pemerintah Somaliland telah menghadapi pihak oposisi khusus yang berada di wilayah Laascaanood dan sekitarnya, yang mana beberapa pemimpin di wilayah itu berusaha untuk bergabung kembali dengan negara Somalia.

Selain ingin kembali dengan Somalia, para pemimpin dari wilayah Laascaanood dan sekitarnya juga menuduh pemerintah Somalialand telah gagal dalam mengatasi ketidakamanan di wilayah yang mereka pimipin, yang telah mendeklarasikan diri untuk berpisah dengan Somalia.

3. Bentrokan terjadi sehari setelah komite pimpinan lokal menyatakan tidak mengakui pemerintahan Somaliland

ilustrasi(pexels.com/Kelly)

Bentrokan yang terjadi di Laascaanood, yang merupakan pusat administrasi wilayah Sool terjadi sehari setelah komite pimpinan lokal, ulama, dan para kelompok masyarakat sipil mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak mengakui pemerintahan dari Somaliland.

Para kelompok tersebut juga mengatakan bahwa mereka mewakili kepentingan dari orang-orang yang berada di wilayah Soll, Sanaag dan Cayn (SSC).

"Kami telah memutuskan bahwa Republik Federal Somalia akan mengelola wilayah (SSC) sampai federalisasi wilayah Somalia selesai," kata komite tersebut, kutip Reuters.

Sementara, wakil presiden dari daerah semi-otonom Puntland mengatakan bahwa wilayahnya mendukung resolusi komite tersebut, selain itu Puntland juga mengklaim bahwa kota itu (SSC) berdiri sendiri di masa lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
NUR M AGUS SALIM
EditorNUR M AGUS SALIM
Follow Us