Bos Baru Militer Israel Rencanakan Serangan Skala Besar ke Gaza

- Kepala Staf Militer Israel menyetujui rencana serangan untuk Komando Selatan, persiapan dimulainya kembali pertempuran melawan Hamas di Gaza.
- Rencana Kepala Staf Zemor mengubah konsep pertempuran di Gaza melalui manuver darat berskala besar dan kendali berkelanjutan atas wilayah tersebut.
- Menteri Luar Negeri RI, Sugiono akan mewakili pemerintah Indonesia dalam pertemuan di Jeddah, Arab Saudi, membahas situasi di Gaza dan dukungan lebih lanjut untuk warga Palestina.
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Militer Israel (IDF) yang baru, Mayor Jenderal Eyal Zamir menyetujui rencana serangan untuk Komando Selatan. Kemungkinan ini menjadi persiapan dimulainya kembali pertempuran melawan Hamas di Gaza.
Selama bulan lalu, beberapa Divisi IDF, termasuk brigade cadangan, telah mempersiapkan serangan darat di Gaza, dikombinasikan dengan serangan udara besar-besaran.
"Rencana Kepala Staf Zemor diharapkan dapat mengubah konsep pertempuran di Gaza melalui manuver darat berskala besar dan kendali berkelanjutan atas wilayah tersebut," lapor Wala, situs berita Israel, yang dikutip Middle East Monitor, Jumat (7/3/2025).
Mereka menambahkan, manuver ini akan disertai tembakan dari udara dan darat. Tujuannya, kata Wala, memberi tekanan kuat terhadap Hamas.
1. IDF akan lebih agresif

Sumber keamanan menuturkan, Zamir menjelaskan pertempuran di bawah kepemimpinannya akan berbeda. Sumber keamanan memperkirakan, ia akan menggunakan pendekatan lebih agresif.
"Ia (Zamir) berusaha memperpendek waktu pertempuran serta memberi tekanan pada Hamas agar memaksanya mencapai kesepakatan untuk membebaskan para tawanan," kata sumber tersebut.
Alih-alih memasuki kamp-kamp pengungsi, kota-kota kecil, dan kemudian mundur, kata sumber-sumber tersebut, Zamir bermaksud memiliki beberapa tim yang bekerja sama buat menduduki dan mengendalikan wilayah secara berkelanjutan.
2. Akan bangun tempat perlindungan warga sipil

Meski demikian, sesuai kebijakan yang diadopsi dengan penduduk sipil sejauh ini, sumber tersebut menjelaskan bahwa jika terjadi manuver skala besar, tentara Israel akan bekerja untuk membangun tempat perlindungan bagi warga sipil dan membuka rute-rute kemanusiaan.
Namun, jika dilihat dari serangan-serangan sebelumnya, langkah tersebut tidak dilaksanakan. Bantuan kemanusiaan dihentikan, dan Israel menyerang kamp-kamp pengungsi.
3. Pertemuan luar biasa OKI bahas dukungan Palestina

Sementara itu, para menteri luar negeri dari negara peserta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bakal bertemu di Jeddah, Arab Saudi. Pertemuan ini membahas situasi di Gaza dan dukungan lebih lanjut untuk warga Palestina.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono akan mewakili pemerintah Indonesia. Dikutip dari juru bicara Kemlu RI, Roy Soemirat, Menlu Sugiono akan menyampaikan posisi dan dukungan tegas Indonesia terhadap warga Palestina, khususnya Gaza.
Sebelumnya, para pemimpin negara Arab juga berkumpul di Kairo. Mereka membahas pendanaan rekonstruksi Gaza yang diusulkan Mesir.
Para pemimpin negara Arab setuju untuk mengadopsi usul tersebut. Mereka akan membahas kembali bagaimana skema pendanaan rekonstruksi yang dinilai akan menelan biaya sekitar 53 miliar dolar AS atau setara Rp871 triliun.