Bos Jeju Air Menunduk Minta Maaf atas Kecelakaan Maut Pesawatnya

- Kecelakaan maut pesawat Jeju Air Boeing 737-800 nomor penerbangan 7C 2216 menewaskan 122 orang, dengan 57 lainnya diduga tewas.
- Hanya dua perempuan yang selamat dari kecelakaan itu, yakni satu penumpang dan satu awak kabin.
- Jeju Air akan bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut dan memberikan pelatihan cepat kecelakaan serta dukungan kepada keluarga penumpang.
Jakarta, IDN Times - CEO Jeju Airlines, Kim I-bae menyatakan permintaan maaf dan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban kecelakaan maut pesawat Jeju Air Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan 7C 2216.
“saya berdoa untuk kedamaian mereka yang kehilangan keluarga akibat kecelakaan ini. Dan saya menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga yang ditinggalkan,” tulis Kim I-bae,” dikutip dari keterangan resmi Jeju Airlines di akun Instagram resmi @jejuair_official, Minggu (29/12/2024).
1. Otoritas konfirmasi 122 penumpang tewas, 57 diduga tewas
Pesawat Jeju Air yang terbang dari Bangkok, Thailand menuju Bandara Internasional Muan, Korsel itu mengangkut 181 orang, di mana 175 merupakan penumpang, dan enam lainnya adalah kru pesawat. Kemudian, 173 orang merupakan warga negara Korsel, dan dua lainnya merupakan warga negara Thailand.
Otoritas Korsel telah mengonfirmasi sebanyak 122 orang tewas dari tabrakan maut tersebut. Kemudian, 57 orang lainnya diduga tewas.
Hanya ada dua perempuan yang selamat dari kecelakaan itu, yakni satu penumpang dan satu awak kabin. Penumpang yang selamat telah dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Mokpo.
2. Bos Jeju Air bakal tanggung jawab
Jeju Air menyatakan Boeing 737-800 yang telah hancur itu telah beroperasi selama 15 tahun, dan tidak memiliki riwayat kecelakaan.
Meski penyebab dari kecelakaan itu belum pasti, Kim I-bae memastikan dirinya akan bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
“Kami Jeju Air akan melakukan yang terbaik untuk memberikan pelatihan cepat kecelakaan, dan dukungan kepada keluarga penumpang,” tutur Kim I-bae.
3. Pesawat gagal mendarat akibat roda rusak
Otoritas Korsel telah membeberkan dugaan sementara dari kecelakaan tersebut. Dilansir Yonhap, roda pesawat Jeju Air diduga rusak.
Kerusakan roda diduga akibat tabrakan burung. Pesawat pun gagal mendarat, dan berupaya melakukan pendaratan darurat yang berakhir pada tabrakan fatal.