Italia Klaim Tangkis Serangan Siber Kelompok Pro-Rusia di Eurovision

Berupaya halangi voting online Eurovision

Jakarta, IDN Times - Otoritas Italia pada Minggu (15/5/2022) mengumumkan bahwa pihaknya berhasil menangkal serangan siber yang dilakukan oleh kelompok peretas pro-Rusia.

Pasalnya, hacker pro-Rusia itu telah berupaya melakukan serangan di saat acara final Eurovision di Turin, Italia. 

Pada Rabu lalu, kelompok hacker pro-Rusia yang dikenal dengan nama 'Killnet' mengklaim sudah melakukan serangan kepada institusi pemerintahan di Italia. Bahkan, serangan itu mengakibatkan situs milik Kementerian Pertahanan, Senat, dan Institut Kesehatan Nasional tidak dapat diakses. 

1. Kepolisian Italia berhasil menangkis peretasan dari Killnet

Pengumuman ini diungkapkan oleh Departemen Keamanan Siber dalam Kepolisian Italia. Pihaknya mengabarkan telah mencegah beberapa kali upaya percobaan peretasan yang dituding berasal dari hacker pro-Rusia, Killnet dan Legion. 

Percobaan peretasan itu dilakukan ketika acara pemungutan suara dan penampilan dari grup musik orkestra Ukraina, Kalush. Menjelang final kontes musik terbesar di Benua Biru itu, Killnet telah mengirimkan 10 miliar permintaan kepada sistem voting daring milik Eurovision. 

Dilansir Reuters, Kepolisian Italia juga mengumpulkan informasi dari grup saluran Telegram milik kelompok pro-Rusia tersebut. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah serangan mematikan lain dan mengidentifikasi serangan berdasarkan lokasi geografis. 

Pada Eurovison tahun ini, grup musik asal Ukraina, Kalush Orchestra berhasil keluar sebagai juara. Grup musik yang beraliran folk itu mampu meraih popularitas di Eropa setelah peristiwa invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari silam. 

Baca Juga: Fix! Zelenskyy Resmi Larang Partai Politik Pro-Rusia di Ukraina

2. Killnet mencoba lancarkan serangan DDoS kepada sistem voting Eurovision

Menurut juru bicara untuk kontes Eurovision dilansir Daily Mail, sistem pemungutan suara mempunyai cakupan keamanan yang sangat luas, demi melindungi partisipasi penonton agar tidak terganggu pengaruh dari luar. 

Killnet sempat berhasil masuk dalam sistem Eurovision dengan serangan Distributed Denial of Service (DDoS) dan mengancam dapat melakukannya lagi. Pada pesan Telegramnya yang ditandai dengan logo Eurovision, mereka menuliskan:

"Anda tidak dapat melakukan voting online. Mungkin serangan DDOS kita yang bertanggung jawab atas semuanya," tulis dalam pesan di akun Telegram Killnet, dikutip The Sun

Sementara itu, Rusia juga menolak dikaitkan dengan kelompok peretas Killnet yang melakukan serangan dalam acara Eurovision. Pasalnya, Rusia tidak diperbolehkan ikut dalam acara musik tersebut berkaitan dengan agresinya di Ukraina. 

3. Killnet dibentuk setelah agresi militer Rusia ke Ukraina

Kelompok peretas Killnet dipercaya sudah dibentuk sejak Maret, menyusul agresi militer Rusia ke Ukraina. Hacker itu diketahui sudah melakukan aksinya untuk mendukung Rusia dan membobol situs milik pemerintah beserta kantor berita di beberapa negara Eropa, dikutip The Hill

Dilaporkan Deutsche Welle, Pemerintah Jerman sudah mengumumkan beberapa percobaan peretasan di lembaga pemerintahan. Sedangkan, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman, Maximilian Kall memastikan tidak ada data yang bocor dan serangan berhasil dicegah tanpa adanya kerusakan permanen. 

Pada bulan lalu, Killnet sudah menargetkan situs milik Pemerintah Rumania sebab Bukares memberikan dukungan kepada Ukraina. Pejabat itu juga mengatakan, Killnet sudah menargetkan laman milik Amerika Serikat, Polandia, Republik Ceko, Estonia, dan NATO. 

Killnet dikenal melakukan serangan yang terspesialisasi pada DDoS yang melumpuhkan server dengan membanjiri permintaan. Hal ini membuat situs menjadi sangat lambat atau tidak dapat diakses sama sekali oleh pengguna resmi. 

Baca Juga: Imbas Perang Rusia-Ukraina, Jerman Akan Atur Kecepatan di Jalan Tol

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya