Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mereka yang Bertemu dengan Gibran, Benarkah Semuanya Ojol?

IMG_20250902_181221.jpg
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka bersama sejumlah driver ojol (dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Kehadiran para driver ojek online (ojol) dalam momen pertemuan dengan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, pada Minggu (31/8/2025), menjadi pertanyaan publik. Ada yang meragukan mereka benar-benar berprofesi sebagai ojol dari aplikasi Grab, Gojek, Maxim, hingga InDrive, menciptakan polarisasi di media sosial.

Sejumlah unggahan di media sosial X juga meragukan keberadaan mereka sebagai Ojol. IDN Times melakukan penelusuran lewat teknik Open Source Intelligent (OSINT), menggunakan aplikasi face recognition Pim Eyes.

Berikut adalah hasilnya.

1. Mohammad Rahman Tohir paling sering dibahas, benar ojol?

WhatsApp Image 2025-09-02 at 16.44.52.jpeg
Pengurus Koalisi Ojol Nasional, Mohammad Rahman Tohir, satu dari delapan driver ojol yang dipanggil ke Istana Wapres pada 31 Agustus 2025. (IDN Times/Santi Dewi)

Salah satu peserta pertemuan yang diragukan keasliannya sebagai ojol adalah Mohammad Rahman Tohir. Dia menjadi salah satu sasaran dari warganet untuk dikuliti identitasnya.

Sebab, Rahman Tohir sempat mengucap kata "taruna" saat diwawancara. Kemudian, pola bicaranya terstruktur dengan begitu baik.

Ketika ditelusuri lewat Pim Eyes, Rahman Tohir beberapa kali ikut dalam demonstrasi yang mengatasnamakan ojol. Wajahnya tertangkap kamera sedang berdemonstrasi pada 8 Mei 2025 lalu di depan Kementerian Tenaga Kerja soal narasi Bonus Hari Raya (BHR). Terlihat, dalam momen itu dia berdiri bersama Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional (KON), Andi Kristianto.

Sementara, sosok Andi yang menjelaskan isi pembicaraan Rahman Tohir dengan Gibran, juga ikut dalam demonstrasi di depan Kemenaker. Bedanya, kala itu rambut Andi belum dicat pirang.

Soal panggilan "taruna", Andi angkat bicara. Dia menyatakan jika hal tersebut bukan kesalahan yang dilakukan oleh Rahman Tohir.

"Jadi, dalam setiap komunitas dan bahkan ojol, hampir semua mengetahui, apabila ketua komunitas menamakan anggotanya itu sebagai taruna," ujar Andi ketika berbincang dengan IDN Times di Pesantren Abdurrahman, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (2/9/2025).

Rahman Tohir ketika berdemonstrasi, saat diwawancara IDN Times soal BHR, menyatakan diri sebagai Ketua Divisi Hukum KON. Dalam pengakuannya, pada Selasa (2/9/2025) Rahman Tohir yang ditemui bersamaan dengan Andi di Pulo Gadung, merupakan lulusan dari Universitas 17 Agustus 1945, jurusan hukum internasional. Setelah ditelusuri, kampus ini berlokasi di Sunter, Jakarta Utara dan sudah berdiri sejak 14 Juli 1952.

Sebelum menjadi ojol, Rahman Tohir mengaku sempat menjadi advokat. Dia kemudian menunjukkan kartu keanggotannya di Peradi yang sudah berakhir sejak 2012 lalu.

"Jadi, wajar kalau saya punya public speaking baik. Ini adalah kartu keanggotaan saya dulu di Peradi pada 2012, tapi tidak saya perpanjang lagi. Sekali lagi, public speaking memang di bidang saya. Kok itu dipermasalahkan," ujar Rahman ketika berbincang dengan IDN Times di Pondok Pesantren Abdurrahman, Jakarta Timur pada Selasa (2/9/2025) sambil menunjukkan kartu keanggotan Peradinya.

Ketua Divisi Hukum Koalisi Ojol Nasional, Muhammad Rahman Tohir (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Ketua Divisi Hukum Koalisi Ojol Nasional, Muhammad Rahman Tohir (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

2. Sosok ibu-ibu berhijab dan pria berkacamata pernah ke Istana Negara

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan pengemudi driver transportasi dan kurir online (ojol) mendapat bonus hari raya pada Senin (10/3/2025). (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan pengemudi driver transportasi dan kurir online (ojol) mendapat bonus hari raya pada Senin (10/3/2025). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ada pula sosok ibu-ibu berhijab dan pria berkacamata yang hadir dalam momen tersebut. Setelah ditelusuri, keduanya hadir di Istana Negara ketika Presiden Prabowo Subianto mengumumkan adanya BHR.

Keduanya berdiri di sebelah Chief Executive Officer Grab Indonesia, Anthony Tan, dan Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya.

Grab menyatakan jika keduanya merupakan mitranya. Keduanya adalah Riska, yang disebut Grab telah gabung sejak 2016 dan aktif di komunitas Lady Grab Jakarta Barat, serta Arief, mitra sejak 2018 dan aktif di komunitas Grab Militan Cikarang.

"Keduanya dikenal di komunitas masing-masing sebagai sosok yang selalu aktif mendampingi rekan-rekannya, terbiasa menyuarakan aspirasi sesama Mitra Pengemudi, dan dipercaya untuk membawa suara komunitas ke ruang dialog," kata Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza R Munusamy, dalam pernyataannya, Selasa (2/9/2025).

3. Air Jordan, benar asli atau tidak?

WhatsApp Image 2025-09-02 at 17.31.59.jpeg
Driver ojol yang temui Gibran di Istana Wapres, Mohammad Rahman Tohir ketika menunjukkan kartu anggota di Peradi yang sudah habis masa berlakunya 2012. (IDN Times/Santi Dewi)

Meski begitu, masih ada kejanggalan yang muncul. Yakni, ketika ada orang yang menggunakan sepatu serupa dengan Nike Air Jordan dengan jaket hijau berlogo InDrive.

Pemandangan ini memantik perdebatan. Publik banyak yang meragukan apakah itu benar-benar ojol atau bukan, sebab harga Air Jordan mencapai jutaan rupiah. Tapi, pada dasarnya ada juga Air Jordan yang palsu dan harganya cuma Rp500 ribu hingga Rp600 ribuan.

Terkait masalah ini, Rahman Tohir juga angkat bicara. Dia kecewa, lantaran ojol selalu lekat dengan kaum marjinal yang selalu dipandang remeh.

"Saya pakai jam tangan yang harganya Rp1 juta. Kenapa ini jadi suatu permasalahan? Jadi, seolah-olah ojol ini datang dari kaum terpinggirkan, tidak berhak menggunakan kata-kata intelektual dan barang-barang branded. Sungguh mengenaskan kalau mereka memiliki pemikiran seperti itu," kata Rahman Tohir.

Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Lily Pujiati, menyatakan cukup sulit jika ojol bisa membeli Air Jordan dengan harga yang mahal. Sebab, menurut Lily, penghasilan bersih ojol saat ini hanya Rp75 ribu. Dia juga menyatakan tak mungkin menggunakan sepatu Air Jordan saat sedang narik.

"Gak lah kadang pakai sepatu plastik anti air. Gak ngejar kalau sepatu mahal ngebid sehari full dapat 75 ribu," ujar Lily.

4. Ojol yang ikut pertemuan binaan aplikator?

WhatsApp Image 2025-09-02 at 16.43.33.jpeg
Sebanyak 15 komunitas ojol di Kota Balikpapan menggelar aksi simpatik untuk almarhum Affan Kurniawan, Selasa (2/9/2025). (IDN Times/Erik Alfian)

Grab Indonesia mengakui menerima undangan langsung dari kantor Wapres untuk berdialog usai peristiwa tragis meninggalnya Affan Kurniawan di tengah demonstrasi besar di Jakarta. Undangan tersebut disampaikan pada Sabtu (30/8/2025) oleh Sekretariat Wapres.

Tirza menyatakan bukan hanya pihaknya yang diundang untuk berdialog dengan Gibran, tapi juga aplikasi lain.

"Antara Wapres dengan perwakilan mitra ojol dari semua aplikasi, memang ada empat aplikator yang diundang untuk menyaring aspirasi," kata Tirza.

Grab Indonesia memilih sendiri perwakilan ojol. Mereka menyatakan pemilihan didasari atas keberanian ojol tersebut dalam menyuarakan pendapat rekan-rekannya.

Tapi, nada miring justru muncul pula dari serikat ojol lainnya. Ketua Umum Federasi Serikat Pengemudi Online Seluruh Indonesia (FSPOSI), Hammam Khrisna, menyatakan jika ojol yang hadir merupakan binaan aplikator.

"Bukan, itu aplikator. Apalagi si Andi. Kapan bergerak di ojol? Dia mah binaan aplikator," kata Khrisna.

Di sisi lain, Lily menyatakan jika orang-orang yang hadir tak bergabung ke SPAI. Tapi, dia mengenali dua orang yang hadir di situ.

"Yang saya kenal cuma dua orang. Itu yang dari Maxim karena sering bareng narik," ujar Lily.

Lily mengakui memang cukup banyak serikat ojol di Indonesia. Namun, yang bergabung ke SPAI hanya tujuh di berbagai daerah dan ada 10 serikat lainnya di luar SPAI.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in News

See More

Usai Rumah Dijarah, Astrid Kuya Curhat Banyak Anak Sekolah Ikut-Ikutan

03 Sep 2025, 12:14 WIBNews