Keluarga Dibantai, Jerapah Putih Satu-Satunya di Dunia Kini Pakai GPS 

Agar terhindar dari perburuan liar

Garissa, IDN Times – Setelah ditinggal pergi oleh betina dan anaknya yang dibunuh oleh pemburu liar pada bulan Maret lalu, kini jerapah putih satu-satunya di dunia mulai diberikan perlindungan ketat dengan dipasangkan GPS untuk menghindari tragedi serupa kembali terulang.

Alat pelacak itu pun nantinya akan berfungsi untuk membantu para penjaga hutan dalam memantau pergerakan jerapah di area hutan konservasi yang terletak di Garissa County, wilayah Kenya Timur, melansir dari CNN.

1. GPS dipasangkan di tanduk Jerapah

Berdasakan siaran pers yang dilakukan oleh badan Konservasi Ishaqbini Hirola pada Selasa lalu (17/11), alat pelacak GPS itu dipasangkan kepada jerapah putih di salah satu tanduknya sejak 8 November. Selama penggunaannya, alat akan memberikan notifikasi pembaruan lokasi setiap jam sehingga para penjaga hutan dapat mengetahui dimana dan kapanpun si jerapah berada.

Proyek tersebut adalah hasil kerjasama dengan berbagai kelompok perlindungan hewan diantaranya Kenya Wildlife Service, Northern Rangelands Trust (NRT) dan Save Giraffes Now. Pihak Ishaqbini Hirola pun berterima kasih atas bantuan yang diberikan dan mengharapkan agar proyek ini dapat bekerja dengan baik untuk memberikan masa depan bagi spesies jerapah putih yang sangat langka.

2. Jerapah jantan jadi satu-satunya spesies jerapah putih yang tersisa

Baca Juga: 10 Hewan Darat Terberat di Dunia, Ternyata Termasuk Jerapah!

Jerapah putih yang awalnya terdiri dari tiga anggota keluarga itu pertama kali menjadi pemberitaan luas pada tahun 2017, ketika ditemukan tengah menjalani kehidupan bebas di dalam cagar alam Kenya. Ketika itu, daya tarik mereka begitu kuat hingga mengundang banyak perhatian turis mancanegara untuk berkunjung dan melihat secara langsung.

Namun pada bulan Maret, hal tragis terjadi ketika jerapah putih betina dan anaknya ditemukan tewas dengan kondisi hanya tinggal kerangka, setelah dibunuh oleh pemburu liar. Kematian mereka yang mengundang keprihatinan global pun menjadi pukulan luar biasa bagi konservasi pelindung dan membawa kerugian besar untuk para peneliti serta penyedia pariwisata yang bekerja di wilayah terpencil Kenya tersebut, melansir dari The Guardian.

3. Warna langka yang dimiliki jerapah putih

https://www.youtube.com/embed/LsM8n1g57SA

Sementara itu, warna kulit yang unik dari jerapah putih bukan disebabkan oleh albinisme tetapi suatu sifat genetika langka yang dikenal sebagai leucisme. Kondisi itu mengakibatkan hilangnya sebagian pigmentasi pada hewan, sementara di lain sisi dapat menghasilkan pigmen gelap di jaringan lunak yang membuat matanya menjadi gelap.

Berdasarkan perkiraan dari Yayasan Margasatwa Afrika, saat ini secara keseluruhan hanya terdapat lebih dari 68.000 jumlah jerapah di dunia. Hal itu berarti bahwa populasi dari hewan tertinggi di darat tersebut kini telah kehilangan 40 persen keberadaannya hanya dalam kurun waktu 30 tahun. Laporan terbaru juga menunjukkan bahwa perburuan dan perdagangan satwa liar ikut berkontribusi terhadap penurunan itu dan akibatnya, hewan jerapah pun kini masuk dalam daftar spesies yang rentan kepunahan.

Baca Juga: 5 Fakta Gerenuk, Si Jerapah Mini dari Kenya yang Kian Langka

Calledasia Lakawa Photo Verified Writer Calledasia Lakawa

Broken crayons still color

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya