Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Captagon: Narkoba yang Diproduksi Rezim Assad di Suriah

Ilustrasi obat terlarang (Pixabay.com/Pexels)
Intinya sih...
  • Captagon adalah zat narkotika yang diproduksi massal di Suriah setelah jatuhnya rezim Bassar Al Assad.
  • Obat ini memiliki kandungan aktif fenethylline dan digunakan untuk meningkatkan dopamin di otak, menyebabkan perasaan bahagia dan euforia berlebih.
  • Pemerintah Suriah menjadikan captagon sebagai komoditas dalam mendatangkan uang, menghasilkan miliaran dolar AS.

Jakarta, IDN Times – Empat hari sejak jatuhnya rezim Bassar Al Assad di Suriah, pasukan oposisi yang merebut kendali pemerintahan, menemukan captagon. Zat narkotika ini dikabarkan telah diproduksi massal di negara tersebut.

komandan utama Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Ahmed al-Sharaa, bahkan menuduh rezim Assad menjadikan Suriah sebagai sumber utama captagon dunia. Ia telah berjanji untuk menindak tegas pembuatan dan perdagangan captagon.

Lalu apa sebenarnya captagon, dan apa pentingnya bagi Suriah? Berikut ulasannya.

1. Obat dengan efek psikologis yang besar

Dilansir The Conversation, captagon awalnya merupakan nama merek obat yang mulai dibuat di Jerman pada 1960-an. Captagon merupakan alternatif amfetamin dan metamfetamin, yang keduanya digunakan sebagai obat pada saat itu.

Dengan kandungan aktif fenethylline, obat ini dipasarkan untuk kondisi gangguan seperti ADHD dan gangguan tidur narkolepsi. Obat ini memiliki kegunaan yang sama dengan beberapa stimulan yang tersedia secara legal yang masih kita gunakan hingga saat ini, seperti dexamphetamine.

Captagon memiliki efek yang mirip dengan amfetamin. Obat ini meningkatkan dopamin di otak, yang menyebabkan perasaan bahagian dan euforia berlebih. Obat ini juga meningkatkan fokus, konsentrasi, dan stamina.

Namun, obat ini memiliki banyak efek samping yang tidak diinginkan, seperti psikosis tingkat rendah.

2. Dikategorikan sebagai zat psikotropika oleh PBB

Kandungan captagon yang terdiri dari fenetillin membuatnya harus dilarang peredarannya pada 1986.

Fenetilin dimasukkan dalam Jadwal II Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Zat Psikotropika 1971. Sejak saat itu, sebagian besar negara menghentikan penggunaannya.

Namun, ketika produksi resmi dihentikan, sebagian stok yang tersisa diselundupkan dari Eropa Timur, khususnya Bulgaria dan Turki, ke Timur Tengah pada dekade 1990-2000an. 

Pemerintah Turki dan Bulgaria sempat menindak keras produksi captagon di negaranya dengan menutup 18 laboratoriumnya. Kondisi ini mengakibatkan penurunan drastis dalam perdagangan dari Balkan.

3. Bagaimana Assad jadi produsen captagon?

Pada 2011, Suriah didera perang saudara. Kondisi ini mendorong munculnya berbagai tekanan dari dunia dan berimbas pada situasi ekonomi pemerintahan Assad.

Krisis ekonomi inilah yang membuat Assad menjadikan captagon sebagai komoditas dalam mendatangkan uang. Meskipun Damaskus sempat membantah, pengamat mengatakan perdagangan zat berbahaya ini sangat menguntungkan, hingga miliaran dolar AS.

Dilansir Al Jazeera, pemerintah Suriah saat itu bahkan bekerja sama dengan pasukan Hizbullah Lebanon untuk dukungan teknis dan logistik dalam produksi dan perdagangan captagon.

Para ahli mengatakan sebagian besar produksi captagon global sekarang berada di Suriah, di mana negara-negara Teluk yang kaya menjadi pasar utama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us