CEK FAKTA: TNI Akan Kirim 4 Batalion Pasukan ke Gaza

Jakarta, IDN Times - Sebuah video di TikTok menjadi perbincangan lantaran menyebutkan bahwa Indonesia siap mengirimkan empat batalion pasukan TNI ke Palestina. Akun yang diberi nama Toserba Mas Ipin itu juga menyebut Indonesia siap menampung dan mengobati 1.000 pasien asal Palestina. Ia juga menyebut total personel TNI yang disiapkan untuk diberangkatkan ke Gaza mencapai 1.212.
"Indonesia siap mengirimkan empat batalion dengan total 1.212 personel TNI untuk diberangkatkan ke Gaza. Pemerintah Indonesia juga serius untuk menampung, merawat dan mengobati 1.000 pasien dari Gaza untuk dibawa ke Indonesia," demikian kata si pemilik akun yang dikutip pada Minggu (30/3/2025).
Benarkah rencana pemerintah ini?
1. Indonesia tidak bisa langsung kirimkan pasukan tanpa persetujuan PBB

Narasi di akun TikTok itu mengutip dari pernyataan Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto usai mengikuti rapat kerja bersama komisi I DPR pada 6 Juni 2024 lalu. Namun, ia juga menggaris bawahi rencana tersebut baru bisa terealisasi bila sudah ada perjanjian damai antara Palestina dengan Israel. Sementara, Israel kembali melanggar kesepakatan gencatan senjata sementara dengan Palestina.
"Dapat kami laporkan secara singkat bahwa Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa misi yang dilaksanakan di Gaza pada saat ini merupakan join humanitarian operation. Tentunya, operasi kemanusiaan tersebut baru dapat dilaksanakan setelah adanya perjanjian Israel dengan Palestina," ujar Agus di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.
Selain itu, Jenderal Agus juga menjelaskan tak bisa TNI saja yang mengirimkan pasukan ke Gaza. "Dibutuhkan mandat dari PBB untuk membentuk code development atau operasi bersama negara-negara ASEAN," katanya.
2. Panglima TNI sudah siapkan dua rumah sakit bila warga Gaza butuh perawatan

Sementara, terkait dengan pernyataan Pemerintah Indonesia siap merawat 1.000 pasien asal Gaza, kalimat itu memang juga pernah disampaikan oleh Jenderal Agus di rapat kerja bersama komisi I DPR. Pemerintah, kata Agus, sudah menyiapkan dua rumah sakit yang sanggup merawat sekitar 1.000 pasien dari Gaza. Dua rumah sakit yang dimaksud adalah Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
"Kami siapkan rumah sakit di dalam negeri RSPAD dan Rumah Sakit Pangsar Soedirman Kemhan apabila pasien dari Gaza dirawat di Indonesia. Itu dapat menampung 1.000 pasien lebih," kata Agus pada 6 Juni 2024 lalu.
Namun, hingga kini pernyataan itu masih wacana belaka. Terbaru, media Israel berbahasa Ibrani, Channel 12, melaporkan sudah ada rencana pemindahan 100 warga Gaza ke Indonesia. Tetapi, pemberitaan itu dibantah oleh Kementerian Luar Negeri.
Juru bicara Kemlu RI, Rolliansyah (Roy) Soemirat, menegaskan Pemerintah Indonesia tidak pernah membahas dengan pihak manapun ataupun mendengar informasi tentang rencana pemindahan warga Gaza ke Indonesia yang disebut oleh beberapa media asing.
"Dapat kami tegaskan tidak ada pembahasan apalagi kesepakatan antara Indonesia dengan pihak manapun mengenai hal tersebut," ujar Roy di dalam keterangan tertulis pada 27 Maret 2025 lalu.
Ia menambahkan saat ini Indonesia lebih fokus mendorong perundingan gencatan senjata tahap dua agar segera terwujud dan memastikan program rekonstruksi Gaza dimulai.
Selain itu, RI juga sedang mendorong jaminan agar akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza terus terbuka.
3. Indonesia kirim 40 nakes TNI ke Mesir untuk rawat warga Gaza

Presiden Prabowo Subianto sebelum dilantik pernah mengirimkan 40 tenaga kesehatan TNI untuk bertugas di rumah sakit terapung milik Uni Emirat Arab (UEA) pada Agustus 2024 lalu. Rumah sakit terapung itu difungsikan merawat warga Gaza yang menjadi korban serangan militer Israel.
Menurut keterangan dari Kemhan, puluhan nakes TNI itu akan ditugaskan di rumah sakit terapung milik UEA yang sedang berlabuh di wilayah El Arish, Mesir.
"Pelaksanaan penugasan nakes TNI akan berlangsung selama empat bulan. Sambil menyesuaikan perkembangan yang ada," ujar Kemhan di dalam keterangan tertulisnya pada 2024 lalu.
Kemhan menyebut 25 personel dari 40 anggota yang diberangkatkan ke Mesir terdiri dari dokter, perawat, bidan dan tenaga medis lainnya. Mereka membantu merawat warga Gaza yang jadi korban peperangan.
Kesimpulan: pengiriman empat batalion pasukan TNI ke Gaza baru sebatas wacana. Indonesia juga menepis ada rencana pemindahan 100 warga Gaza ke Tanah Air.