Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Marah Akibat Anggota Parlemen Korea Selatan Kunjungi Taiwan

bendera China (pixabay.com/SW1994)

Jakarta, IDN Times - Kedutaan Besar China di Seoul telah melayangkan protes keras terhadap Pemerintah Korea Selatan (Korsel) pada Kamis (05/01/2023). Hal itu merupakan respons atas kunjungan anggota parlemen Korea Selatan ke Taiwan baru-baru ini.

Kedutaan Besar China menyatakan, perjalanan anggota parlemen tersebut telah merusak persahabatan kedua negara. Walau begitu, China tak menyebut soal sanksi yang bakal diberikan kepada Korsel.

1. Kunjungan anggota parlemen Korsel dianggap telah melanggar kebijakan Satu China

bendera China (pixabay.com/PPPSDavid)

Juru bicara Kedutaan China mengatakan, kunjungan anggota parlemen Korsel telah melanggar kebijakan Satu China.

"Ini adalah pelanggaran serius terhadap kebijakan 'Satu China' dan semangat pernyataan bersama tentang hubungan diplomatik antara China dan Korsel, dan bertentangan dengan perkembangan hubungan persahabatan," kata juru bicara tersebut, dilansir Yonhap News Agency

China dengan tegas menolak kunjungan tersebut. China juga mendesak Seoul untuk mengambil langkah yang cepat untuk mengurangi dampak negatif dari kunjungan tersebut.

Walau begitu, Kedutaan China tak menyebut secara spesifik dampak negatif seperti apa yang dimaksud. China juga mendorong Korsel untuk menahan diri dari keterlibatan kerja sama resmi dengan Taiwan.

2. Kunjungan anggota parlemen Korea Selatan dianggap tidak sah

bendera Korea Selatan (pixabay.com/HeungSoon)

Wakil ketua parlemen Korea Selatan, Chung Woo-taik, dan Ketua Asosiasi Persahabatan Anggota Parlemen Korea-Taiwan, Cho Kyoung-tae, mengunjungi Taiwan pada 28-31 Desember 2022. Rombongan tersebut bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan ketua parlemen You Si-kun.

Kementerian Luar Negeri Taiwan memberikan sambutan yang hangat atas kunjungan tersebut. Lawatan ini merupakan pertama kalinya bagi anggota parlemen Korea Selatan sejak pandemik COVID-19.

Walau begitu, Kedutaan Besar China di Seoul menggambarkan kunjungan itu sebagai kunjungan yang tidak sah.

Sebab, komunike pada 1992 menyepakati bahwa Korsel mengakui kebijakan One China Policy, atau secara tidak langsung mengakui Taiwan sebabgai bagian dari China, dikutip dari The Korea Times.

3. Pertemuan membahas Korea Utara

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (kanan) (twitter.com/iingwen)

China memang sangat sensitif terhadap kunjungan negara lain ke Taiwan. Pada Agustus 2022 lalu, China melakukan latihan militer sebagai protes atas kunjungan Ketua parlemen Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan.

Terkait kunjungan anggota parlemen Korsel di Taiwan, mereka dkabarkan membahas Korea Utara. Taiwan juga berjanji akan terus mengikuti perkembangan ancaman militer dan tindakan provokatif Korea Utara.

Taiwan juga akan bekerja dengan negara-negara yang berpandangan sama dalam mempromosikan perdamaian, kemakmuran, dan denuklirisasi di Semenanjung Korea. Taiwan juga berkomitmen untuk melindungi Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan stabil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us