China Tetapkan Sejumlah Wilayah Israel Zona Merah

- Kedutaan China di Israel memperbarui klasifikasi risiko keamanan di beberapa wilayah negara tersebut.
- Wilayah di utara Nahariva dan Safed, utara dan timur Laut Galilea, selatan Ashkelon, dan barat Netivot ditetapkan sebagai zona merah.
- Kementerian Luar Negeri China mendesak warga negara mereka menahan diri bepergian ke wilayah tersebut untuk saat ini.
Jakarta, IDN Times - Kedutaan Besar China di Israel memperbarui klasifikasi risiko keamanan di beberapa wilayah negara tersebut. Mereka menetapkan zona tertentu sebagai daerah berisiko sangat tinggi (zona merah) dan zona risiko tinggi (oranye).
Wilayah yang ditandai sebagai zona merah meliputi wilayah di utara Nahariva dan Safed, utara dan timur Laut Galilea, selatan Ashkelon, dan barat Netivot.
1. Warga diminta jangan ke wilayah zona merah

Kementerian Luar Negeri China mendesak warga negara mereka menahan diri bepergian ke wilayah tersebut untuk saat ini. "Mereka yang saat ini berada di wilayah terkena dampak disarankan untuk segera meninggalkan wilayah tersebut atau pindah ke lokasi yang lebih aman," kata Kemlu China, dikutip dari Anadolu, Senin (19/5/2025).
Dalam keadaan darurat, warga harus segera menghubungi otoritas setempat dan Kedutaan Besar China di Israel.
2. Wilayah Israel yang tersisa masuk zona oranye

Kedutaan mencatat wilayah Israel yang tersisa ditetapkan sebagai zona oranye.
Kementerian Luar Negeri mendesak warga negara China untuk tetap berhati-hati, memantau perkembangan dengan cermat, meningkatkan tindakan pencegahan keamanan, dan bersiap menghadapi keadaan darurat.
"Jika terjadi keadaan mendesak, mereka harus menghubungi polisi setempat dan Kedutaan Besar China," kata Kedutaaan tersebut.
3. China minta Israel cabut blokade bantuan ke Gaza

Perwakilan tetap China untuk PBB Fu Cong menyatakan bahwa hampir setengah juta orang di Gaza menghadapi kelaparan yang mencapai tingkat katastrofe. Dia mendesak Israel untuk mematuhi hukum humaniter internasional dan mencabut blokade guna memungkinkan akses tanpa hambatan terhadap makanan, obat-obatan, dan pasokan penting lainnya.
Fu mengatakan, Gaza menjadi tempat paling berbahaya bagi para pekerja kemanusiaan, dengan lebih dari 400 pekerja kemanusiaan tewas dalam konflik yang sedang berlangsung tersebut.
"China mendesak Israel untuk segera menghentikan serangan militernya terhadap Gaza," kata Fu, seraya menyatakan bahwa aksi militer tidak dapat menyelesaikan konflik dan hanya akan memperpanjang krisis kemanusiaan.